REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengungkap alasan dipilihnya Solo sebagai salah satu kota yang direncanakan akan menjadi tuan rumah FIFA matchday di bulan Juni mendatang. "Kita juga sudah video call dengan Pak Erick Thohir kita juga ingin membawa ke Solo ini untuk FIFA matchday untuk negara kembali difinalisasikan dari pihak Kemenpora dan PSSI," kata Dito, Senin (8/5/2023).
Dito mengungkapkan, alasannya digelar salah satu pertandingan internasional di Solo lantaran Stadion Manahan sendiri sudah sesuai dengan kualifikasi. "Sementara dari PSSI setuju dan Kemenpora pasti setuju kan Stadion Manahan juga sangat baik dan bagus dan itu sangat potensi buat kita manfaatkan," katanya.
"Pokoknya kita komitmen membawa ke Solo karena fasilitasnya dan stadionnya sudah masuk syarat yang lengkap," kata dia menambahkan.
Dito mengungkapkan, rencananya akan ada empat negara yang akan melangsungkan FIFA matchday. Namun, hal tersebut masih menunggu proses finalisasi. Ia juga enggan membocorkan mana saja negara yang akan melangsungkan pertandingan.
"Setahu saya sementara ada empat, rencananya, ya. Tapi, nanti belum bisa di-disclose, ya, belum diumumkan. (Untuk negaranya) nah, itu belum bisa diumumkan," katanya.
Selain Solo, Dito mengungkapkan, laga tersebut akan digelar juga di beberapa tempat. "Ada empat pertandingan, kita bagi-bagi mungkin di Jakarta dan Solo," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan, pihaknya terbuka pada negara mana saja yang akan berlaga di Solo. Soal fasilitas, pihaknya mengaku sudah siap.
"Tapi, saya dikasih apa saja mau, tergantung Pak Menpora dan Pak Ketum PSSI. Intinya, kalau stadionnya siap, lapangannya siap, rumputnya siap. Tapi, kapasitas kita cuma 20 ribu," katanya.
Disinggung soal negara mana yang akan berlaga di Kota Solo, Gibran mengaku bahwa dirinya sangat ingin melihat Messi. "(Argentina?) Ya semuanya kan pengen lihat Messi. Kita kan punyanya cuma Messi KW, Messidoro (pemain Persis, Red)," katanya mengakhiri.