Senin 08 May 2023 17:18 WIB

Survei SMRC: Elektabilitas Head to Head Ganjar dan Prabowo Selisih 7,6 Persen

SMRC menyebut elektabilitas Ganjar melonjak setelah diumumkan PDIP sebagai capres.

Rep: Febryan A/ Red: Andri Saubani
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) didampingi istri Siti Atikoh Supriyanti (kedua kiri) melayani warga berswafoto saat berolahraga di Alun-alun Jember, Jawa Timur, Ahad (7/5/2023). Berdasarkan survei terbaru SMRC, Ganjar menempati urutan teratas elektabilitas bakal capres.
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) didampingi istri Siti Atikoh Supriyanti (kedua kiri) melayani warga berswafoto saat berolahraga di Alun-alun Jember, Jawa Timur, Ahad (7/5/2023). Berdasarkan survei terbaru SMRC, Ganjar menempati urutan teratas elektabilitas bakal capres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali melakukan survei terhadap elektabilitas para calon presiden (capres) yang akan bertarung dalam Pilpres 2024. Dalam survei yang digelar pada 2-5 Mei 2023 ini, dilakukan simulasi head to head antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. 

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, simulasi saling berhadapan antara Ganjar dan Prabowo ini dilakukan terhadap responden yang mengenali kedua sosok tersebut. Hasilnya, tingkat keterpilihan Ganjar unggul dengan selisih 7,6 persen atas Prabowo.

Baca Juga

"Dalam survei terakhir di kelompok pemilih yang tahu keduanya, Ganjar Pranowo mendapat 46,4 persen, kemudian Prabowo 38,8, persen, dan ada 14,4 yang tidak tahu," ujar Deni saat memaparkan hasil surveinya, dikutip Senin (8/5/2023). 

Deni mengatakan, elektabilitas Ganjar melonjak mengungguli Prabowo usai PDIP mendeklarasikan mengusung Gubernur Jawa Tengah itu sebagai capres pada akhir April. Sebab, pada bulan Maret dan April 2023, hasil survei SMRC mendapati elektabilitas Ganjar masih tertinggal jauh dari Prabowo. 

Dalam survei terbaru SMRC ini, kata Deni, juga dilakukan simulasi head to head terhadap pemilih kritis. Hasilnya, Ganjar beroleh elektabilitas 42,2 persen, sedangkan Prabowo 41,9 persen.

"Masih ada 15,9 persen yang masih belum tahu," imbuh Deni. 

Keunggulan Ganjar pada segmen pemilih kritis ini, kata dia, juga terjadi sejak PDIP mendeklarasikan Ganjar pada 21 April 2023 lalu. Sebab, pada hasil survei Maret dan April, Prabowo masih unggul. 

Kendati elektabilitas Ganjar unggul, Deni memperkirakan dukungan masyarakat kepada capres masih dinamis. Pasalnya, saat ini masih ada perbedaan tingkat pengenalan publik terhadap sosok capres. 

Saat ini Prabowo sudah dikenal oleh 94 persen atau hampir semua pemilih, sementara Ganjar baru dikenal 85 persen. “Pada hari-H, dapat diasumsikan bahwa hampir semua pemilih akan tahu kedua tokoh tersebut,” kata Deni. 

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan dengan menggunakan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan skrining. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Margin of error survei ini diperkirakan 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

photo
elektabilitas bakal cawapres menurut survei. - (infografis Republika)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement