REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kelompok pemuda Jawa Barat, GMP (Ganjar Muda Padjajaran), menggelar turnamen sepak bola santri di Lapangan Sepak Bola Pasopati, Desa Limbangan Tengah, Kecamatan Blubur Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada akhir pekan kemarin. Koordinator Daerah GMP Garut Mamad Komarudin menjelaskan, acara ini bertujuan untuk mewadahi para pencinta sepak bola agar bisa menyalurkan minat dan bakat mereka.
Dengan demikian, nantinya diharapkan turnamen tersebut dapat menyerap skill para peserta yang berasal dari kalangan para santri.
Ada tujuh tim peserta yang bertarung di turnamen U-20 ini. Mereka berasal dari tujuh pondok pesantren yang berbeda-beda di Kecamatan Blubur Limbangan.
Mamad berharap acara yang menyasar para santri ini nantinya dapat diselenggarakan rutin di Kabupaten Garut.
Selain itu, juga dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda setempat untuk lebih peduli terhadap sepak terjang dunia persepakbolaan.
"Terbukti Kabupaten Garut banyak dan antusias respon dengan sosok Pak Ganjar dengan kepedulian di bidang olahraga persepakbolaan. Mudah-mudahan bisa berlanjut dan menginspirasi anak-anak muda, khususnya di kalangan santri," kata Mamad, seperti dilansir pada Senin (8/5/2023).
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang peserta bernama Adit Permana mengaku sangat terkesan dengan acara yang dihelat para sukarelawan.
"Alhamdulillah seru, sangat berkesan karena jarang-jarang ada acara seperti ini. Jadi menurut saya bisa menyalurkan hobi untuk main bola dan alhamdulillah bisa bersilaturahmi dengan santri-santri lain di daerah sini, jarang daerah Limbangan," ungkap Adit.
Upaya GMP dalam merangkul kaum muda bukan pertama kali ini dilakukan. Sebelumnya, GMP menggandeng pelaku industri seni dan budaya untuk melestarikan wayang golek sebagai salah satu kesenian khas Jawa Barat.
Kolaborasi itu dalam bentuk kegiatan Pagelaran Wayang Golek serta Penyerahan Lukisan Ganjar Pranowo di Padepokan Giri Harja, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Ini merupakan kegiatan kolaborasi antara kami (GMP) dengan Padepokan Giri Harja. Kami sadar betul bahwa kondisi seni tradisional khususnya di Jawa Barat makin tergerus di tengah modernisasi. Kami hadir di sini berupaya untuk terus melestarikan kesenian khususnya Wayang Golek," kata dia, demikian dilansir dari Antara.