REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tidak hanya di jalan poros Rumbia, yang sempat viral di media sosial. Jalan raya yang melintasi tiga kabupaten menuju Kota Bandar Lampung, ibu kota Provinsi Lampung saat ini dalam kondisi rusak parah. Lubang-lubang menganga di badan jalan yang mengelupas dengan kedalaman berkisar 10 cm sampai 25 cm mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Berdasarkan penelusuran Republika.co.id, Senin (8/5/2023), kerusakan jalan alternatif Provinsi Lampung tersebut sudah terlihat ketika memasuki perkebunan karet Trikora milik PTPN VII hingga menuju Kota Metro. Meski terjadi kerusakan, arus kendaraan baik motor, mobil, pikap, dan truk masih melintasi jalan rusak tersebut.
Arus kendaraan balik dari Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung, dari pagi hingga menjelang malam selalu ramai. Jalan tersebut menjadi jalur alternatif selain lewat jalan lintas Sumatra.
Rute jalan rusak ini dari perkebunan karet Trikora menuju Jalan Raya Sukadamai (Kabupaten Lampung Selatan), Jalan Raya Metro Kibang (Kabupaten Lampung Timur), sampai Jalan Budi Utomo (Kota Metro). Kondisi kerusakan jalan berlubang dan bergelombang, dengan jarak berkisar 200 meter hingga 500 meter.
Pengguna jalan mau tidak mau harus melintasi jalan alternatif tiga daerah di Lampung tersebut karena lebih efektif dan efisien dibandingkan melintasi jalan lintas Sumatra. “Saya lebih memilih jalan alternatif (Metro Kibang) ini daripada lewat jalan lintas Sumatra,” kata Ruslan (54 tahun), warga Kota Bandar Lampung, yang bekerja di Kota Metro.
Menurut dia, Jalan Raya Metro Kibang selain lebih cepat juga lebih aman dari bahaya kecelakaan. Tapi, ujar dia, sekarang ini jalan raya Metro Kibang rusak parah. “Sudah lama tidak diperbaiki lagi. Kalau tidak salah diperbaiki zaman Gubernur Lampung M Ridho Ficardo,” kata Ruslan.
Hasan (45 tahun), warga Metro Kibang, Lampung Timur, mengatakan, pada tahun lalu pernah ditambal kerusakan jalan. Namun, setelah musim hujan dan dilintasi banyak kendaraan truk, jadi rusak lagi. Kondisi Jalan Raya Metro Kibang sampai Metro itu lebih rendah dari sekitarnya.
“Jalan ini kalau hujan tergenang air, sedangkan kendaraan yang lewat bermacam-macam, terutama truk barang, jadi cepat rusak,” ujar Hasan, pemilik toko di Pasar Metro Kibang.
Ia berharap jalan provinsi ini dapat diperhatikan tidak saja jalan rusak di daerah lain. Akses jalan alternatif ini lebih dekat dengan ibu kota Provinsi Lampung dibandingkan dengan jalan poros Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah.
“Walaupun dekat kota Bandar Lampung, tetap saja tidak diperhatikan pemerintah daerah. Padahal kendaraan yang lewat ramai terus,” ujarnya.
Di jalan berlubang sedalam 25 cm ini sudah sering terjadi kecelakaan, terutama kendaraan bermotor. Banyak pemotor yang terjebak lubang yang berisi air tergenang saat hujan. Dikira lubang jalan tersebut dangkal saat dilintasi motor terperosok.
“Kalau motor terbalik sudah sering. Kalau truk sering terperosok karena jalan sudah tidak beraspal lagi, sudah menjadi tanah liat yang lembut,” kata Hasan.
Menurut Farhan (48), warga Desa Sukadamai, Kecamatan Sukadamai, Kabupaten Lampung Selatan, berharap Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tidak saja memperbaiki ruas jalan provinsi di daerah lain. Tetapi, dapat juga meninjau jalan raya alternatif milik Provinsi Lampung ini yang sekarang sudah rusak parah.
“Coba sekali-sekali, gubernur, bupati, atau wali kota dan pejabat Pemprov Lampung itu lewat Jalan Raya Metro Kibang. Biar tahu kerusakan jalan provinsi tersebut,” kata Farhan, pegawai swasta di Kota Bandar Lampung.