REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pengelola Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA) Jeddah mengimbau para penumpang, termasuk jamaah umroh dan mereka yang bepergian dengan penerbangan sewa untuk mencapai bandara setidaknya empat jam sebelum keberangkatan mereka.
Dilansir di Saudi Gazette, Ahad (7/5/2023) ini mengingat arus keluar jamaah dan pengunjung yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah bulan suci Ramadhan, yang menandai puncak musim umroh tahunan.
Dalam pernyataan di akun Twitter-nya, pihak administrasi KAIA mengimbau para penumpang melapor selambat-lambatnya empat jam dan tidak lebih dari enam jam keberangkatan penerbangannya.
“Para penumpang, dengan tiket perjalanan yang sah untuk tujuan mereka, akan melapor tanpa penundaan untuk memastikan prosedur perjalanan mereka selesai tepat waktu. Arahan ini dikeluarkan oleh pengurus KAIA untuk mempercepat penyelesaian prosedur perjalanan mengingat tingginya frekuensi lalu lintas udara di bandara karena banyaknya kepulangan jamaah umrah ke negaranya,” kata akun resmi KAIA dalam tweetnya.
Tak hanya soal batas waktu, Bandara KAIA juga memiliki sejumlah aturan ketika membawa air zamzam. Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA) di Jeddah telah menetapkan empat syarat yang harus dipatuhi jamaah jika mereka ingin membawa air zamzam bersama mereka.
KAIA mengatakan dalam infografis jamaah yang kembali ke negaranya tidak boleh memasukkan botol Zamzam ke dalam bagasi yang dikirim, melainkan membawanya ke dalam pesawat.
Operasi pengiriman membutuhkan pembelian Zamzam dari titik penjualan utama dan hanya botol lima liter yang diperbolehkan. Setiap jamaah yang berangkat dengan penerbangan internasional diperbolehkan membawa satu botol Zamzam, dengan syarat menunjukkan bukti pendaftaran umrah melalui aplikasi Nusuk.