REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus menjalankan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pada 2023, PSN sudah berjalan selama delapan tahun.
Peneliti Ekonomi Regional LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) dan Konsultan Prospera Khoirunurrofik menyatakan, pembangunan PSN berdampak terhadap ekonomi. Dampak itu dilihat dari dua hal, pertama saat proyek pada tahap konstruksi dan kedua, ketika proyek sudah beroperasi.
"Dalam kajian kami ini hanya melihat dampak ekonomi dari proses konstruksinya. Nilai ekonomi akan sangat jauh naik kalau dampak operasional PSN setelah selesai ikut dipertimbangkan," ujarnya dalam acara Sewindu Proyek Strategis Nasional di Jakarta, Senin (8/5/2023).
Disebutkan, sejak 2016 hingga Februari 2022, sebanyak 132 PSN selesai dengan nilai investasi sebesar Rp 845,9 triliun. Angka itu dinilai memberikan stimulus ekonomi nasional hingga Rp 1.670 triliun atau dua kali lipatnya.
Bagi Khoirunurrofik infrastruktur merupakan urat nadi perekonomian Indonesia. Itu karena, infrastruktur memudahkan barang, jasa, pengetahuan, dan budaya terhubung antarwilayah, sehingga terjadi peningkatan produktivitas secara keseluruhan.
"Infrastruktur akan mengurangi biaya, biaya transportasi, biaya harga. Itu ongkos produksi bisa ditekan," tuturnya.
Dirinya melanjutkan, dampak ekonomi berkaitan erat dengan kondisi bahan baku yang bisa disediakan dari lokal. Ketika proyek PSN banyak disuplai oleh industri dalam negeri maka dampak ekonominya akan lebih jauh meningkat.
"Ini memberikan dampak signifikan," katanya. Perlu diketahui, sampai Mei 2023, total PSN yang sudah selesai sebanyak 156, dengan nilai investasi lebih dari Rp 1.000 triliun di seluruh Indonesia. (Iit Septyaningsih)