REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Jalan lama yang berada di bawah Jembatan Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sudah dibuka pada Senin (8/5/2023) petang. Jalan lama itu dapat menjadi alternatif masyarakat untuk menyeberangi Sungai Cikunten selama oprit Jembatan Cidugaleun belum diperbaiki.
Oprit atau jalan penghubung dengan Jembatan Cidugaleun dilaporkan ambruk pada Ahad (7/5/2023) sore. Akses menuju jembatan ditutup, sehingga lalu lintas masyarakat terkendala.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya, Fuad Abdul Aziz, jalan lama berupa cekdam itu akan kembali difungsikan selama oprit Jembatan Cidugaleun belum diperbaiki. “Jadi, masyarakat yang mau sekolah atau ke pasar bisa pakai jalan itu karena akses ini sangat vital,” ujar dia, Senin.
Cekdam tersebut merupakan jalan utama sebelum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya membangun Jembatan Cidugaleun. Sejak Jembatan Cidugaleun dibuka pada sekitar 2016, cekdam itu tak lagi digunakan sebagai akses jalan.
Untuk memfungsikan kembali jalan lama itu, petugas membersihkan material berupa batu yang menyumbat saluran di bawah cekdam. Berdasarkan pantauan Republika, pembersihan sumbatan saluran air cekdam itu selesai dilakukan sekitar pukul 16.30 WIB.
Setelah dilakukan pembersihan, aliran air Sungai Cikunten tak lagi melintas di atas cekdam, melainkan melalui saluran yang ada di bawahnya. Sejumlah pengguna kendaraan roda dua sudah ada yang mencoba melintas cekdam itu.
Dilihat dari lebarnya, cekdam itu hanya bisa dilintasi satu kendaraan roda empat dari satu arah dalam satu waktu.
Penjagaan
Fuad mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Tasikmalaya, juga aparat kecamatan dan desa setempat untuk melakukan penjagaan di cekdam untuk mengawasi lalu lintas warga. Pasalnya, cekdam itu berpotensi tergenang apabila debit air Sungai Cikunten sedang tinggi.