REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK- Pembuat mobil Jepang Toyota Motor telah menghentikan penjualan Yaris Ativ yang di Indonesia dipasarkan dengan merek Vios setelah afiliasinya Daihatsu mencurangi bagian pintu dalam uji keselamatan tabrakan samping.
Berbicara pada konferensi pers di Bangkok, Senin (8/5/2023), CEO Toyota untuk kawasan Asia, Masahiko Maeda, mengatakan masalah tersebut mungkin terjadi karena tekanan selama pengembangan model Yaris Ativ. Meski demikian kendaraan yang digunakan pelanggan aman.
Toyota dan Daihatsu mengungkapkan bulan lalu mereka sedang menyelidiki bagaimana bagian dari pintu dalam tes keselamatan tabrakan samping yang dilakukan untuk sekitar 88 ribu mobil kecil, yang sebagian besar adalah Yaris Ativ, telah diubah yang tidak sesuai dengan persyaratan yang diharuskan.
Sebagian besar dari 88 ribu mobil tersebut diproduksi di pabrik Toyota Thailand. Indonesia yang mengimpor Vios dari Thailand tidak terpengaruh dengan penghentian penjualan ‘Vios’ di Thailand.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan penjualan All New Toyota Vios di Indonesia tetap berjalan karena yang dipersoalkan sertifikasi bukan masalah keselamatan produk dan kualitas produk. ‘’Jadi untuk safety quality aman karena itu kita tetap jualan,’’ kata Anton kepada Republika.
Public Relation Manager PT TAM Dimas Aska menambahkan, sertifikasi uji tabrakan setiap negara itu berbeda-beda dan dilakukan masing-masing. Untuk Indonesia, terkait uji keselamatan tabrakan samping Vios selama ini tidak bermasalah dan sudah sesuai dengan yang disyaratkan pemerintah. “Karena itu sejak masalah ini mencuat kami tetap jualan Vios di Indonesia,” ucap Dimas.
Pembuat mobil Jepang Daihatsu Motor Co Ltd pada hari Jumat (28/4/2023) mengaku melanggar prosedur uji tabrakan samping untuk beberapa model yang dibuatnya untuk perusahaan induk Toyota Motor Corp, dengan mengatakan akan menyelidiki masalah tersebut untuk mengetahui apa yang terjadi.
“Daihatsu mencurangi bagian pintu dalam tes keselamatan tabrakan samping yang dilakukan untuk sekitar 88.000 mobil merek Yaris Ativ dan Perodua Axias, yang sebagian besar dijual dengan merek Toyota,” kata perusahaan.
Mereka mengatakan trim pintu pada kendaraan yang terkena dampak telah dimodifikasi dengan "takik" untuk meminimalkan risiko dalam pengujian bahwa bagian dalam pintu dapat pecah dengan ujung yang tajam dan menyebabkan cedera pada penumpang saat kantung udara samping terbuka saat terjadi kecelakaan. Modifikasi untuk pengujian bukan bagian dari kendaraan produksi, kata perusahaan itu.
CEO Toyota Akio Toyoda mengatakan perusahaan sedang menyelidiki bagaimana panel samping Yaris dan model lainnya telah diubah untuk pengujian keselamatan dan meminta maaf atas apa yang disebutnya sebagai pelanggaran kepercayaan konsumen yang "tidak dapat diterima".
Toyota mengatakan belum menerima laporan kecelakaan atau cedera terkait dengan uji tabrak samping yang dicurangi. "Kami akan melanjutkan penyelidikan terperinci mulai sekarang, tetapi berjanji untuk memahami dengan pasti apa yang terjadi di lokasi, menyelidiki niat sebenarnya dan bekerja dengan tulus untuk mencegah terulangnya," kata Toyoda kepada wartawan. "Kita akan membutuhkan waktu untuk melakukan itu," katanya.
Daihatsu mengatakan telah menemukan uji keamanan yang curang setelah munculnya laporan. Daihatsu telah melaporkan masalah tersebut ke badan pengatur dan menghentikan pengiriman model yang terpengaruh.
Model yang terkena dampak termasuk Toyota Yaris Ativa buatan Thailand mulai Agustus lalu, dan Perodua Axias diproduksi di Malaysia mulai Februari.
Dari 88 ribu lebih kendaraan, sekitar 76 ribu adalah model Yaris yang sebagian besar dikirim dari Thailand ke Meksiko, dan negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk, kata Daihatsu. Dewan Kerja Sama Teluk terdiri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain dan Oman.
Sekitar 11.800 kendaraan yang terkena dampak lainnya adalah Axia yang diproduksi oleh Daihatsu di pabrik patungan yang dijalankannya dengan produsen mobil Malaysia, Perodua. Mobil-mobil itu dijual di Malaysia.