REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol yang dilanda kekeringan menyatakan bulan lalu adalah April terpanas dan terkering sejak pencatatan dimulai pada 1961. Badan Meteorologi Negara yang dikenal dengan akronim bahasa Spanyol AEMET mengatakan, suhu rata-rata harian pada April adalah 14,9 derajat Celcius, yaitu tiga derajat Celcius di atas rata-rata.
AEMET mengatakan, suhu maksimum rata-rata selama sebulan naik 4,7 Celcius. Sedangkan curah hujan seperlima dari yang biasanya diharapkan di bulan itu. Kondisi ini menjadikannya bulan April terkering yang pernah tercatat di Spanyol.
Tahun lalu adalah yang terpanas di Spanyol sejak pencatatan dimulai pada 1961 dan paling kering keenam di negara itu. Kurangnya curah hujan selama tiga tahun dan suhu tinggi membuat Spanyol secara resmi mengalami kekeringan jangka panjang awal tahun ini.
Sebuah studi singkat oleh sekelompok ilmuwan internasional minggu lalu menemukan, bahwa suhu April yang memecahkan rekor di Spanyol, Portugal, dan Afrika utara dibuat 100 kali lebih mungkin oleh perubahan iklim. Kondisi itu disebabkan oleh manusia dan hampir tidak mungkin terjadi di masa lalu.
Pemerintah telah meminta dana darurat dari Uni Eropa untuk mendukung petani dan peternak yang tanamannya terkena dampak situasi. Sebelumnya Spanyol telah menerima 64,5 juta euro tahun lalu dari cadangan krisis Kebijakan Pertanian Bersama Uni Eropa untuk mengatasi kenaikan biaya bahan mentah terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.