Selasa 09 May 2023 09:48 WIB

KPK Dalami Dugaan Bisnis Anak Yasonna di Lapas

KPK akan mendalami dugaan bisnis anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema di lapas.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Bilal Ramadhan
Putra Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Tirtajaya Laoly. KPK akan mendalami dugaan bisnis anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema di lapas.
Foto: Antara/Reno Esnir
Putra Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Tirtajaya Laoly. KPK akan mendalami dugaan bisnis anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema di lapas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku telah menerima laporan dari masyarakat mengenai dugaan monopoli bisnis di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas). Namun, lembaga antirasuah ini tak dapat membeberkan rincian laporan tersebut.

"Setelah kami cek benar, ada laporan dimaksud. Namun, kami tentu tidak bisa sampaikan pihak pelapor maupun isi laporannya," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Senin (8/5/2023).

Baca Juga

Meski demikian, Ali mengatakan, pihaknya bakal melakukan telaah dan verifikasi berdasarkan data yang diberikan pelapor. Tujuannya, untuk memastikan kelengkapan syarat sebuah laporan. "Termasuk apakah menjadi wewenang KPK ataukah tidak," ujar Ali.

Adapun laporan itu disampaikan oleh kelompok yang mengatasnamakan Komrad Pancasila. Mereka meminta KPK untuk mengusut dugaan potensi korupsi dalam dugaan monopoli bisnis yang diduga melibatkan Yamitema T Laoly.

"Datang hari ini ke KPK untuk membuat aduan supaya bisa ditelusuri dugaan-dugaan tersebut apakah ada yang bisa berpotensi menjadi tindak pidana korupsi atau tidak," kata Koordinator Komrad Pancasila, Antonny Yudha dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly membantah tudingan terhadap anaknya, Yamitema Laoly, yang disebut melakukan monopoli bisnis di lembaga pemasyarakatan (lapas).

"Ah, bohong besar itu. Enggak ada. Nanti ada keterangan dari kalapasnya," ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5).

Yasonna menjelaskan, Jeera Foundation merupakan yayasan yang melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap narapidana. Yayasan tersebut, kata dia, memang memiliki kerja sama dengan beberapa lapas. Selain itu, yayasan tersebut juga pernah meminta Tio Pakusadewo untuk menjadi pelatih.

"Itu kan Tio pernah dua kali di sana. Dia juga pernah dipakai Jeera menjadi pelatih. Jadi, Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, (kerajinan) kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu. Tio pernah diminta pelatih," kata Yasonna.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement