MAGENTA -- Suatu hari di Amerika Serikat. Usai menjadi pembicara di Sidang PBB, Presiden Soeharto dan Ibu Tien berangkat ke Washington.
Setibanya di sana Pak Harto dan Bu Tien ditemani seorang penerjemah yang diutus KBRI. Sebut saja namanya Budi.
Kisah ini disampaikan oleh Direktur Protokol Departemen Luar Negeri tahun 1981 JBS Kadarisman dalam buku Pak Harto: The Untold Stories yang disusun oleh Mahpudi dkk, terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011.
.
.
Setelah kunjungan, Ibu Tien memanggil Kadarisman dan bertanya, "Pak Kadarisman mengamati Budi atau tidak?"
"Mengamati apanya, Bu?" jawab Kadarisman yang juga pernah menjadi Duta Besar RI untuk Argentina merangkap Cile, Paraguay, dan Uruguay itu.
Bu Tien menjelaskan, pekerjaan Budi bagus tapi ada sesuatu. Dia sepertinya agak grogi. Setelah Kadarisman perhatikan, ternyata dia ompong. Di sini sepertinya dokter gigi memang mahal.
BACA JUGA: On This Day: 26 Maret 1968, Soeharto Terima Mandat Jadi Presiden Gantikan Sukarno
Tien Minta Jangan Sampai Staf Tersinggung
"Tetapi mungkin bisa Pak Kadarisman tanya dia dan suruh saja memperbaiki gigi, nanti saya yang membiayai. Tapi hati-hati, jangan sampai Budi tersinggung," kata Bu Tien.
Keesokan harinya, Kadarisman yang pernah menjabat Duta Besar RI untuk Belanda tahun 1994-1998 itu mendatangi Budi sambil mengucapkan terima kasih.
"Tapi sepertinya Mas Budi agak grogi, ya?" tanya Kadarisman
"Memang iya, Pak, karena baru kali ini saya mendampingi ibu negara," jawab Budi.
Kemudian, Kadarisman menjelaskan maksud dan tujuan menemuinya. "Tapi begini Mas, sepertinya Ibu juga mengamati. Mungkin agak kurang dalam penampilan," kata Kadarisman.
"Ada apa ya, Pak?" tanyanya bingung "Begini, mengapa Mas Budi tidak pasang gigi?"
BACA JUGA: Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995
Tien pun Menepati Janjinya
Budi menjelaskan asuransi kesehatannya ada, tapi jika mengasuransikan gigi di Amerika sangat mahal. "Jadi memang sudah lama tidak saya perhatikan."
"Begini, Ibu Tien minta supaya Mas pergi ke dokter gigi untuk memperbaiki gigi," kata Kadarisman hati-hati.
"Ah masa iya? sergah Budi tak percaya.
"Betul," kata Kadarisman berusaha meyakinkannya.
Akhirnya Budi percaya, kemudian ia berkata, "Tapi saya tidak bisa memberitahukan berapa biayanya. Saya harus pergi dulu ke dokter gigi untuk mencari tahu
"Oke, tidak apa-apa. Nanti setelah tahu, telepon saya saja karena kami akan kembali ke Indonesia," ujar Kadarisman.
Setelah rombongan tiba di Jakarta, Budi memberitahukan biaya yang dibutuhkan. Ibu Tien pun menepati janji dengan membantunya. (MHD)
BACA JUGA:
Janji Mahathir Mohamad Temui Soeharto Jika Jadi Perdana Menteri, Memuji Setinggi Langit
Penghematan! Soeharto Putuskan tak Gelar Open House Idul Fitri 1987
Resep Herbal Prof Hembing: Mengobati Telinga Berdenging dengan Jamur Kuping
Bacaan Dzikir Pagi Lengkap Arab, Latin Beserta Artinya
Ketika Sunan Gunung Jati Diminta Menebak Perempuan Hamil oleh Kaisar China