Selasa 09 May 2023 12:52 WIB

Kanada Usir Diplomat Cina karena Diduga Ancam Legislator

Pemerintah Cina menolak tuduhan bahwa mereka ikut campur urusan dalam negeri Kanada.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
File foto Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara dengan Presiden China Xi Jinping setelah mengambil bagian dalam sesi penutupan KTT Pemimpin G20 di Bali, Indonesia pada Rabu, 16 November 2022. Kanada mengusir seorang diplomat Cina, Zhao Wei karena dituduh terlibat dalam kampanye untuk mengintimidasi seorang legislator oposisi Kanada yang mengkritik Beijing.
Foto: Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP
File foto Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara dengan Presiden China Xi Jinping setelah mengambil bagian dalam sesi penutupan KTT Pemimpin G20 di Bali, Indonesia pada Rabu, 16 November 2022. Kanada mengusir seorang diplomat Cina, Zhao Wei karena dituduh terlibat dalam kampanye untuk mengintimidasi seorang legislator oposisi Kanada yang mengkritik Beijing.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada mengusir seorang diplomat Cina, Zhao Wei, karena dituduh terlibat dalam kampanye untuk mengintimidasi seorang legislator oposisi Kanada yang mengkritik Beijing. Dalam sebuah pernyataan pada Senin (8/5/2023) Menteri Luar Negeri Melanie Joly mengatakan, pemerintah Kanada telah menetapkan Zhao, seorang diplomat yang berbasis di Toronto, sebagai persona non grata.

"Kami tidak akan mentolerir segala bentuk campur tangan asing dalam urusan internal kami.  Diplomat di Kanada telah diperingatkan bahwa jika mereka terlibat dalam perilaku semacam ini, mereka akan dipulangkan,” kata Joly, dilaporkan Aljazirah, Senin (8/5/2023).

Baca Juga

Pemerintah Cina telah menolak tuduhan bahwa mereka ikut campur dalam urusan dalam negeri Kanada. Pemerintah Cina pekan lalu mengatakan, mereka tidak tertarik untuk campur tangan dalam urusan negara lain.

Pada Senin, Kedutaan Besar Cina di Ottawa merilis pernyataan di situs webnya, yang mengutuk pengusiran tersebut. Kedutaan menegaskan kembali posisinya bahwa Beijing tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri Kanada. Kedutaan telah mengajukan pengaduan resmi kepada pemerintah Cina.

"Cina akan dengan tegas mengambil tindakan balasan. Jika pihak Kanada bertindak sembrono, Cina pasti akan melawan dengan tegas dan paksa," ujar pernyataan Kedutaan Cina.

Pemerintahan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berada di bawah tekanan untuk mengambil tindakan setelah surat kabar Globe and Mail melaporkan bahwa Cina telah mencari informasi tentang kerabat legislator Kanada yang mungkin berada di dalam perbatasannya. Surat kabar itu, yang mengutip Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) melaporkan, langkah itu merupakan bagian dari upaya untuk mencegah orang lain mengambil posisi anti-Cina.

Sementara laporan CSIS tidak menyebutkan nama anggota parlemen tersebut. Surat kabar Globe and Mail mengatakan, sumber keamanan nasional mengidentifikasi politisi yang menjadi sasaran sebagai Michael Chong, yaitu anggota oposisi Partai Konservatif Kanada.

Cina menjatuhkan sanksi kepada Chong pada 2021 setelah dia mempelopori mosi parlemen Kanada yang mengutuk perlakuan Beijing terhadap minoritas Muslim Uighur sebagai genosida. Tuduhan ini ditolak oleh pemerintah Cina selama bertahun-tahun.

“Seharusnya, tidak memakan waktu selama ini,” kata Chong saat konferensi pers pada Senin sore, menanggapi pengumuman Kanada bahwa mereka menetapkan Zhao dalam daftar hitam.

“Kami telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa RRC (Republik Rakyat Cina) menggunakan diplomat terakreditasinya di Kanada untuk menargetkan warga Kanada dan keluarga mereka,” kata Chong.

“Saya harap hal ini menjelaskan tidak hanya kepada RRC tetapi juga negara-negara otoriter lainnya yang memiliki perwakilan di Kanada bahwa melintasi garis diplomasi ke dalam aktivitas ancaman campur tangan asing sama sekali tidak dapat diterima di sini di tanah Kanada," tambah Chong.

Tuduhan ini telah menyebabkan ketegangan baru antara Ottawa dan Beijing.  Kedua negara ini memiliki hubungan yang membeku selama beberapa tahun karena berbagai masalah, termasuk hak asasi manusia, perdagangan, dan penangkapan warga negara Kanada dan Cina.

Kanada memanggil duta besar Cina pada Jumat (5/5/2023) atas tuduhan intimidasi terhadap Chong. Kanada menekankan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatannya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Mao Ning, menuduh Pemerintah Kanada melakukan fitnah tak berdasar terhadap misi diplomatik dan konsuler Cina di Kanada. “Sejumlah politisi dan media Kanada telah mengarang cerita palsu tentang Cina menargetkan anggota parlemen Kanada, yang tidak lain adalah aksi politik yang tumbuh dari bias ideologis,” kata Mao dalam konferensi pers pekan lalu.

“Saya ingin menekankan bahwa personel diplomatik dan konsuler Cina di Kanada selalu mematuhi konvensi internasional yang relevan dan menjalankan tugasnya sesuai dengan hukum. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingannya sendiri dengan tegas," kata Mao.

Menteri luar negeri Kanada mengatakan, keputusan untuk memasukkan Zhao ke daftar hitam diambil setelah mempertimbangkan dengan cermat semua faktor. “Kami tetap teguh dalam tekad kami bahwa mempertahankan demokrasi kami adalah salah satu yang paling penting,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement