REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Peristiwa pembunuhan Irwan Hutagalung (53) --yang jasadnya ditemukan sudah membusuk dan dicor dengan semen-- diduga terjadi pada rentang waktu hari Kamis (4/5/2023) dini hari hingga Jumat (5/5/2023) pekan kemarin.
Dugaan ini diperoleh dari keterangan saksi yang menyebutkan pada Kamis (4/5), depot air mineral isi ulang, tempat jasad korban ditemukan masih beroperasi (buka) seperti biasanya.
“Saksi, bahkan juga masih melihat aktivitas korban di lokasi depot air mineral isi ulang, ini sampai Kamis sore, saat makan malam,” ungkap Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar saat memimpin oleh TKP, Selasa (9/5).
Setelah Kamis sore itu, lanjutnya, korban tidak terlihat lagi pada Jumat (5/5) sampai dengan jasadnya ditemukan pada hari Senin (8/5) kemarin.
Sehingga, kuat dugaan, korban dibunuh dan dimutilasi antara rentang waktu Kamis malam hingga Jumat dini hari. Hal ini dikuatkan dengan posisi HP korban yang masih aktif pada Jumat dini hari.
Oleh karena itu, beberapa barang bukti, termasuk alat komunikasi milik korban, sudah diamankan oleh penyidik Satreskrim Polrestabes Semarang untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.
Saat ditanya hasil otopsi terhadap jenazah korban Irwan Hutagalung, Kapolrestabes Semarang menyampaikan, belum diterima oleh penyidik Polrestabes Semarang dari RSUP dr Kariadi Semarang.
Tetapi secar kasata mata, terlihat ada tebasan --dengan menggunakan senjata tajam—pada lengan kiri, lengan kanan dan pada leher korban.
Sementara dari lokasi penemuan jenazah korban ditemukan antara lain pakaian yang dipakai korban, sebatang linggis, sisa semen yang diduga digunakan untuk mengecor dan menutup jasad korban dan bantal.
Lokasi tempat menanam dan menimbun korban dengan cor juga sempit, hanya selebar kurang lebih 1 meter. “Linggis yang ditemukan, kemungkinan digunakan untuk menganiaya korban atau kemungkinan juga untuk menggali dan menanam korban sebelum ditutup dengan cor,” tandas Irwan.