REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pep Guardiola telah mengakui bahwa para petinggi Manchester City berharap untuk memenangkan Liga Champions di bawah kepelatihannya. Itu terjadi saat timnya bersiap untuk menghadapi Real Madrid, Rabu (10/5/2023) dini hari WIB, pada leg pertama semifinal Liga Champions di Bernabeu.
Klub raksasa Spanyol adalah tim tersukses di kompetisi ini, setelah memenangkannya 14 kali, dibandingkan dengan Man City, yang hanya sekali mencapai final dan tidak pernah mengangkat trofi. Tapi Guardiola bersikeras bahwa dia adalah orang yang sempat mematahkan semangat klub meskipun tekanan tak terucapkan dari atas.
"Saya tahu permintaan dari klub saya untuk memenangkan Liga Champions. Saya merasakannya ketika saya tiba," kata Guardiola dikutip dari Talksport, Selasa (9/5/2023). "Mereka tak bertanya kepada saya, tetapi saya tahu perasaan bahwa setelah Liga Primer Inggris pertama, targetnya adalah Liga Champions. Itu normal. Ketika Anda tidak memiliki satu trofi, Anda menginginkannya. Itu bagus, dengan cara yang baik."
Guardiola memastikan akan mempersiapkan tim dengan baik dalam dua pertandingan semifinal. Sebelumnya, Man City tersingkir dari Liga Champions musim lalu oleh Real Madrid secara dramatis ketika Rodrygo mencetak dua gol di menit akhir sebelum kalah di perpanjangan waktu. Los Blancos kemudian memenangkan kompetisi dan Guardiola melihat dirinya melakukan hal yang sama suatu hari nanti di Man City.
"Suatu hari kami akan mencapai final dan memenangkannya. Kami datang ke sini untuk melakukannya musim ini, tetapi kami melakukannya musim lalu dan itu tidak terjadi karena Real Madrid tahu persis apa yang harus Anda lakukan di kompetisi ini," kata Guardiola.
Kali ini, Guardiola memiliki senjata yang tidak terlalu rahasia di Erling Haaland, yang telah mengantongi 51 gol musim ini untuk Man City, sekaligus memecahkan rekor gol terbanyak dalam satu musim, dengan 35 gol dalam 32 penampilan.
Tetapi pelatih Madrid Carlo Ancelotti mengakui ia tidak memiliki rencana khusus untuk menghadapi penyerang Man City tersebut. Ia tak dapat berkonsentrasi pada Haaland sendirian. Juru taktik asal Italia, yang telah memenangkan Liga Champions lebih banyak daripada pelatih mana pun, itu mengakui Haaland sangat berbahaya.