Selasa 09 May 2023 16:40 WIB

Pesan Moeldoko di Pesantren Al Zaytun: Perkuat Karakter Santri

Moeldoko memberikan pesan di Pesantren Al Zaytun tahun lalu.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Pesan Moeldoko di Pesantren Al Zaytun: Perkuat Karakter Santri. Foto:   Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan sambutan saat Peluncuran Buku M-Leadership Berani Memimpin di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022, JCC, Senayan , Jakarta, Kamis (10/11/2022). Buku ini mengispirsi para pembacanya untuk belajar memahami proses pembentukan dan pengembangan jiwa kepemimpinan dari Moeldoko. Prayogi/Republika
Foto: Republika/Prayogi
Pesan Moeldoko di Pesantren Al Zaytun: Perkuat Karakter Santri. Foto: Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan sambutan saat Peluncuran Buku M-Leadership Berani Memimpin di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022, JCC, Senayan , Jakarta, Kamis (10/11/2022). Buku ini mengispirsi para pembacanya untuk belajar memahami proses pembentukan dan pengembangan jiwa kepemimpinan dari Moeldoko. Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan keagamaan yang memiliki kekhasan sendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan pada umumnya. Pesantren lebih memfokuskan pengajaran tentang agama Islam dengan sistem di mana peserta didik tinggal dan tumbuh di lingkungan pesantren.

Di Indonesia sendiri keberadaan pesantren semakin menjamur, dari pesantren salafiyah hingga pesantren modern, bahkan ada juga pesantren yang khusus untuk mencetak anak-anak hafiz Qur’an. Terlepas dari berbagai kontroversi kasus-kasus yang muncul di pesantren belakangan ini, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko percaya, bahwa pesantren adalah salah satu tempat yang mampu membentuk karakter yang kuat bagi para santrinya.

Baca Juga

Hal ini disampaikannya ketika memberikan sambutan dalam acara 1 Muharram 1444 H / 30 Juli 2022 di Pesantren Al-Zaytun secara daring. Sampai saat ini, orang terdekat Presiden itu meyakini, bahwa pesantren adalah tempat untuk menanamkan nilai-nilai positif dan membangun karakter yang kuat kepada para santrinya.

“Saya berpesan kepada anak-anak saya, di tengah-tengah lingkungan kita saat ini, pertumbuhan teknologi informasi, media sosial, itu luar biasa pesatnya. Persoalan hoaks, persoalan disinformasi merajalela di mana-mana, untuk itu saya berpesan supaya anak muda saat ini yang bertumbuh di pesantren, menanamkan nilai-nilai yang positif, terbangun sebuah  karakter yang kuat agar tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh berbagai situasi yang terjadi,” kata Moeldoko, dikutip Republika dari akun YouTube Al-Zaytun Official, Selasa (9/5/2023).

Moeldoko juga berpesan agar Pesantren Al-Zaytun ini mampu untuk mencetak santri-santri yang memiliki karakter yang kuat. Agar kelak ketika menjadi seorang pemimpin, adalah pemimpin yang berkarakter, karena Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang berkarakter.

“Pesantren al-zaytun harus selalu memperkuat karakter santrinya, agar suatu saat anda menjadi pemimpin, adalah pemimpin yang berkarakter kuat. Karena tantangan anda ke depan untuk  memimpin negeri ini tidak semakin ringan, justru semakin berat. Untuk itu diperlukan seorang pemimpin yang berkarakter kuat,” jelasnya.

“Dan saya yakin dan sampai saat ini saya masih memiliki keyakinan bahwa pesantren adalah salah satu tempat di mana pembentukan karakter sebuah bangsa itu terbangun di dalamnya,” tambah Moeldoko.

Mantan Panglima TNI ini mengaku semasa kecilnya tumbuh di lingkungan pesantren. Keberhasilannya saat ini pun, kata dia, tidak lepas dari peran kyai yang membentuknya menjadi pribadi yang berkarakter kuat.

“Semasa kecil, saya hidup bersama dengan kyai saya berada di surau, dari beliau, guru saya itulah saya di gembleng yang akhirnya saya bisa menjadi jenderal,  karena karakter saya terbangun di situ. Karena  itu saya punya keyakinan kuat bahwa pesantren salah satu tempat  untuk membangun sebuah karakter yang kuat,” kata Moeldoko.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement