REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat, Sumatera Barat, menjadikan Gerakan Magrib Mengaji menjadi program unggulan sampai ke tingkat kecamatan di pada 2023 guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengatakan gemar mengaji merupakan salah satu pendukung visi dan misi bupati dan wakil bupati di bidang keagamaan. "Budaya mengaji saat magrib harus terus digalakkan dan dibudayakan di masyarakat," katanya di Simpang Empat, Selasa (9/5/2023).
Gerakan Maghrib Mengaji berupa kegiatan membaca, mempelajari, dan mengkaji Alquran yang waktunya antara selesai shalat Maghrib hingga menjelang Shalat Isya.
Selain dilakukan pada waktu shalat lima waktu setiap harinya.Ia berharap para orang tua mengarahkan anak-anak mereka untuk melaksanakan Gerakan Maghrib Mengaji dan memakmurkan masjid, mushala, dan surau, di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Hamsuardi mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mematikan tayangan televisi di setiap rumah pada pukul 17.30 WIB sampai 20.00 WIB. "Camat, wali nagari, atau kepala desa, agar terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar terus menggalakkan magrib mengaji," katanya.
Pihaknya pada 2036 menargetkan kemauan dan tingkat kemampuan warga Pasaman Barat untuk membaca, mengerti, dan memahami, Alquran mencapai 30 persen.Jika harapan ini tercapaidan jadi kenyataan di tengah masyarakat, kata dia, berarti Pasaman Barat dengan 11 kecamatan di dalamnya akan melahirkan generasi Qurani.
"Tentu target ini tidak mudah dan diperlukan kemauan kita bersama. Mudah-mudahan masyarakat bisa memberikan pendidikan agama kepada anak-anak," harapnya.