Selasa 09 May 2023 19:00 WIB

Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditahan, PTI Serukan Aksi Massa Nasional

Khan akan dibawa ke hadapan pengadilan antikorupsi pada Selasa malam.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ferry kisihandi
Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan berbicara selama konferensi pers di Islamabad, 23 April 2022. Badan pengawas pemilu Pakistan memutuskan Selasa, 2 Agustus 2022 bahwa Khan menerima sumbangan ilegal untuk partai politiknya dari luar negeri. Ini adalah langkah kunci pertama yang dapat mengarah pada larangan Khan dan partainya dari politik.
Foto: AP/Rahmat Gul
Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan berbicara selama konferensi pers di Islamabad, 23 April 2022. Badan pengawas pemilu Pakistan memutuskan Selasa, 2 Agustus 2022 bahwa Khan menerima sumbangan ilegal untuk partai politiknya dari luar negeri. Ini adalah langkah kunci pertama yang dapat mengarah pada larangan Khan dan partainya dari politik.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Mantan perdana menteri Pakistan, Imran Khan ditahan  Biro Akuntabilitas Nasional (NAB), yakni badan antikorupsi Pakistan, Selasa (9/5/2023). Khan ditahan ketika dia muncul di pengadilan tinggi Islamabad untuk menghadapi dakwaan dalam beberapa kasus korupsi.

Partai yang didirikan Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) menyerukan aksi massa di seluruh negeri. ‘’Rakyat Pakistan, ini waktunya untuk menyelamatkan negeri. Kalian tak akan mendapatkan kesempatan lainnya,’’ demikian seruan PTI di akun Twitter-nya. 

Fawad Chaudhry, pejabat senior PTI menggambarkan, penangkapan terhadap Khan sebagai “penculikan”. Sebab agen NAB  menyeret Khan keluar dari pengadilan, kemudian segera menggiringnya ke kendaraan polisi. 

Menurut Chaudhry, saat ini Khan berada dalam tahanan pasukan keamanan. Stasiun televisi Pakistan, GEO Tv, sempat menyiarkan momen Khan ditahan. Rekaman video menunjukkan Khan ditarik oleh pasukan keamanan menuju kendaraan lapis baja. 

Khan dibawa pergi tak lama setelahnya. Pihak Khan telah melayangkan pengaduan ke Pengadilan Tinggi Islamabad. Mereka meminta laporan polisi yang menjelaskan dakwaan penangkapan Khan.

Pejabat NAB mengungkapkan, pihaknya menerbitkan surat penahanan terhadap Khan pekan lalu dalam kasus korupsi terpisah. Dalam kasus terkait, Khan disebut belum memperoleh jaminan yang melindunginya dari penahanan penangkapan berdasarkan undang-undang

Menurut beberapa pejabat, Khan akan dibawa ke hadapan pengadilan antikorupsi pada Selasa malam waktu setempat. Pemerintahan Khan jatuh akibat kalah dalam mosi tidak percaya pada April tahun lalu. Oposisi menuduh pemerintahan Khan salah kelola ekonomi. 

Akibatnya inflasi di sana melonjak dan nilai mata uang rupee Pakistan merosot. Mosi tidak percaya parlemen pada April 2022, mengakhiri kekacauan politik selama berbulan-bulan dan krisis konstitusional yang mengharuskan Mahkamah Agung Pakistan turun tangan. 

Sejak pemerintahannya jatuh, Khan telah menjadi kritikus vokal pemerintah. Militer Pakistan juga tak luput dari kritik-kritiknya. Khan pun menyerukan penyelenggaraan pemilu dini.

Dia kemudian mengemukakan tudingan bahwa Amerika Serikat (AS) berperan dalam penggulingannya. AS, militer Pakistan, dan pemerintahan Perdana Menteri Shehbaz Sharif membantah tuduhan Khan.

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement