REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Proses penjualan Manchester United (MU) hingga saat ini masih terus berlangsung. Ada dua kandidat kuat calon pemilik baru MU, yakni Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dari Qatar dan Sir Jim Ratcliffe dan INEOS dari Inggris. Proses tawar-menawar masih berlangsung hingga ke tahap ketiga.
Sheikh Jassim akan melakukan pembelian secara penuh saham MU, namun tawaran yang diajukan masih di bawah angka yang diinginkan Glazer, yakni 6 miliar poundsterling. Sedangkan Sir Jim menghendaki Glazer juga memiliki saham di MU, meski hanya sebagian kecil.
Pakar keuangan olahraga Dan Plumley menilai, Glazer akan lebih tergoda dengan tawaran Sheikh Jassim dibandingkan Sir Jim. Pasalnya, Glazer ingin mendapatkan uang banyak dalam penjualan Iblis Merah.
"Saya pikir faktor penentu selalu hanya uang. Jika bukan penawaran terbaik di atas meja, itu akan menjadi salah satu yang lebih disukai berdasarkan keuangan di baliknya,” ujar Plumley dalam sebuah acara dilansir dari Express, Selasa (9/5/2023).
Selain itu, koneksi yang dimiliki Sheikh Jassim diyakini akan lebih besar kontribusinya dalam pembangunan infrastruktur klub. Secara keseluruhan, Sheikh Jassim dinilai lebih baik penawarannya dibandingkan Sir Jassim.
Plumpley yakin pengambilalihan klub akan tepat waktu di mana Glazer menginginkan akusisi ditargetkan terjadi sebelum jendela transfer musim panas. Sehingga dengan pemilik baru akan dilihat bagaimana gebrakan MU di pasar transfer.
"Saya pikir itu selalu menjadi penanda dengan yang satu ini (sebelum jendela transfer musim panas). Anda harus melihatnya dalam konteks tenggat waktu November pada contoh pertama," jelas Plumley.
Plumpley menambahkan, bukan hal yang aneh jika proses pembelian berlangsung sangat panjang. Pasalnya, pemeriksaan secara menyeluruh harus dilakukan terhadap calon pembeli karena berkaitan dengan pengembangan klub ke depan.