Selasa 09 May 2023 20:10 WIB

Hamas Siap Balas Serangan Israel yang Targetkan Komandan Jihad Islam

Serangan Israel juga membunuh setidaknya 13 warga sipil Gaza.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Kelompok Hamas menyatakan akan membalas serangan udara Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan tiga komandan Jihad Islam.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Kelompok Hamas menyatakan akan membalas serangan udara Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan tiga komandan Jihad Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kelompok Hamas menyatakan akan membalas serangan udara Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan tiga komandan Jihad Islam. Serangan Israel juga membunuh setidaknya 13 warga sipil Gaza.

“Rakyat kami tahu bagaimana menyerang musuh dan menanggapi kejahatan dengan cara yang akan membawa rakyat kami lebih dekat ke keselamatan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Selasa (9/5/2023), dikutip laman Ynet News.

Baca Juga

Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Selasa. Militer Israel mengatakan, serangan itu menargetkan tiga komandan senior Jihad Islam, kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza. “Setiap teroris yang membahayakan warga Israel akan dibuat menyesal,” ujar Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Jihad Islam mengonfirmasi bahwa tiga komandannya tewas akibat serangan Israel. Mereka teridentifikasi sebagai Jihad Ghannam, Khalil Al-Bahtini, dan Tareq Izzelden. “Kami tidak akan meninggalkan posisi kami dan perlawanan (terhadap Israel) akan berlanjut, insya Allah,” kata Jihad Islam.

Hal itu pun ditegaskan juru bicara Jihad Islam Tareq Selmi. “Pengeboman akan dibalas dengan pengeboman dan serangan akan dibalas dengan serangan. Kejahatan ini tidak akan luput dari hukuman," ujarnya.

Meski membidik komandan Jihad Islam, serangan udara Israel juga menewaskan sedikitnya 13 warga sipil dan melukai 20 lainnya. Di antara korban tewas, terdapat empat perempuan. Anak-anak juga termasuk di antara para korban luka. "Kejahatan keji yang dilakukan oleh militer pendudukan terhadap rakyat kami di Gaza menyebabkan kematian warga sipil tak bersenjata, kebanyakan dari mereka anak-anak dan perempuan," kata Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan.

"Kejahatan ini merupakan perpanjangan dari perang terbuka yang dilakukan pendudukan (Israel) terhadap Palestina dan hak-hak nasional mereka yang sah, serta upaya lebih lanjut dari Pemerintah Israel untuk mengekspor masalahnya ke arena Palestina," tambah Otoritas Palestina dalam pernyataannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement