REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH -- Petinju Muslimah Skotlandia Farah Jamil telah memenangkan berbagai gelar bergengsi. Dia berharap bisa menjadi inspirasi bagi wanita muda lainnya.
"Awalnya keluarga saya terkejut karena secara budaya itu tidak dipandang sebagai olahraga yang diikuti oleh wanita Muslim. Saat tumbuh dewasa saya selalu sporty, tapi saya tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada tinju sampai saya pergi ke gym," kata Farah, dilansir dari Daily Record, Selasa (9/5/2023).
Farah dari Pollokshields, mulai berlatih sekitar satu dekade yang lalu dan menemukan dia memiliki keahlian untuk itu. Dia memiliki tiga gelar prestisius dalam tiga kategori berat berbeda dan sekarang bersiap untuk pertarungan terbesarnya, mewakili negaranya di panggung internasional.
"Saya pikir beberapa orang terkejut bahwa seorang gadis Skotlandia Asia dari latar belakang Pakistan ada di atas ring, tetapi mudah-mudahan saya membantu mengubah sikap dan persepsi. Tidak lama kemudian keluarga menyadari saya sangat menyukai olahraga ini dan sekarang mereka datang ke semua pertarungan saya," ucap Farah.
"Orang tua dan suami saya adalah pendukung terbesar saya, mereka sangat bangga saya membantu mendobrak batasan budaya dan mengubah keyakinan tinju hanya untuk pria," lanjut dia.
Dia baru-baru ini memenangkan gelar nasional ketiganya dengan keputusan bulat melawan Shannon Lawson, dari Barrhead, Renfrewshire Timur, untuk menjadi Juara Kelas Welter Ringan Sarung Tangan Emas Elite Skotlandia.
"Saya harap saya bisa menjadi inspirasi bagi gadis-gadis muda lainnya, dan saya ingin melihat lebih banyak orang dari berbagai latar belakang berlatih tinju. Saya adalah bukti Anda tidak boleh menahan diri dan Anda dapat mencapai apa pun jika Anda berdedikasi dan bersedia bekerja keras," kata dia.
"Saya berharap gadis-gadis muda lainnya akan melihat Anda dapat menghancurkan batasan dan mencapai apapun yang Anda inginkan, jika Anda percaya pada diri sendiri. Saya bergabung dengan kelas tinju murni untuk meningkatkan kebugaran saya, tetapi setelah beberapa sesi saya menyadari dapat melakukan satu atau dua pukulan yang layak. Saya beralih ke sesi sparring dan mulai menyadari olahraga adalah sesuatu yang sangat saya kuasai," ujar Farah.