REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Seratus lebih sekolah terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang mengalami kerusakan, sudah diperbaiki. Masih ada puluhan sekolah lainnya yang menunggu perbaikan.
“Dari data yang ada, gempa 5,6 magnitudo pada November 2022 lalu menyebabkan 229 sekolah di Cianjur terdampak,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim, Selasa (9/5/2023).
Dari jumlah tersebut, menurut Akib, 136 sekolah sudah diperbaiki pemerintah, khususnya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ia mengatakan, sekolah yang diperbaiki secara bertahap itu mulai tingkat SD hingga SMP.
Sementara puluhan sekolah lainnya disebut masih menunggu upaya perbaikan secara bertahap. Karena itu, Akib mengatakan, masih ada siswa di Cianjur yang mengikuti kegiatan belajar di tenda. Diperkirakan jumlahnya 8.000 siswa.
Menurut Akib, ada sekolah yang terdampak gempa dan belum diperbaiki, tetapi masih bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Pasalnya, kata dia, tingkat kerusakan ruang kelas dinilai ringan, sehingga dinilai tidak akan membahayakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Akib mengatakan, pihaknya ingin semua sekolah rusak terdampak gempa bisa diperbaiki secepatnya. Diharapkan saat masuk tahun ajaran baru tidak ada lagi siswa yang belajar di tenda. “Ruangan kelas (diharapkan) dapat digunakan seluruhnya pada tahun ajaran baru 2023,” ujar dia.
Menurut Akib, pemerintah juga akan menyiapkan bantuan mebel atau meja dan kursi bagi sekolah terdampak gempa. Ia mengatakan, disediakan bantuan mebel untuk 130 ruang kelas dan rencananya bisa ditambah sesuai kebutuhan.