REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) mengatakan pengoperasian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) diproyeksikan akan seperti KA cepat di China yang mampu menggaet wisatawan dalam dan luar negeri dan meningkatkan perekonomian. KCIC menyatakan kecepatan dan kenyamanan yang ditawarkan KCJB menjadi nilai tambah bagi wisatawan yang ingin bepergian dengan aman, cepat, dan nyaman.
"Pengoperasian KCJB akan berkaca kepada kesuksesan pengoperasian kereta api cepat di negara maju lainnya. KCJB akan mengadopsi sisi teknologi dan pelayanan yang telah diterapkan di sana sehingga harapannya dapat menimbulkan berbagai peningkatan perekonomian," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Ia mengatakan, dengan waktu tempuh 30-40 menit saja warga Jakarta bisa ke Bandung dan sebaliknya dengan menggunakan KCJB. Penumpang, kata dia, bisa menghemat waktu untuk liburan, mengunjungi tempat-tempat wisata, dan lain sebagainya. Selain itu, waktu tempuh yang lebih singkat tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.
"Kami melihat bahwa kereta api cepat akan menjadi masa depan transportasi di Indonesia. Cina sudah berhasil membuktikan itu dan sekarang saatnya Indonesia untuk membuktikannya," ujar Rahadian.
KCIC menginformasikan bahwa operasional KA cepat di Cina sangat disambut baik oleh masyarakat. Sejak pertama kali dioperasikan pada 2008, KA cepat di Cina telah melayani lebih dari 10 miliar penumpang. Tidak hanya untuk bekerja, penumpang juga memanfaatkan kehadiran KA cepat untuk berwisata.
KCIC pun mengutip data dari biro pariwisata Tongcheng yang menyampaikan terjadi peningkatan 80 persen volume pemesanan paket tur KA cepat pada Juni 2022. Sementara, biro pariwisata Tuniu mencatat terjadi peningkatan wisatawan yang memilih KA cepat sebagai moda transportasi untuk berwisata sebesar 132 persen pada Juni 2022.
Peningkatan tersebut terjadi melalui hadirnya promo paket wisata dan dukungan pemerintah setempat di berbagai daerah berkaitan dengan KA cepat.
Sebagai contoh di Hubei dan Chongqing, penumpang KA Cepat bisa mendapatkan tiket gratis atau diskon 50 persen tiket untuk beberapa destinasi wisata. Adapun Departemen Budaya dan Pariwisata di wilayah China timur seperti Jiangsu, Zhejiang, Anhui serta Shanghai bersama-sama merilis daftar destinasi wisata di wilayah-wilayah yang dilewati trase KA cepat.
Selain dampak peningkatan pariwisata, terjadi pula peningkatan perekonomian di wilayah yang dilalui KA cepat. Berdasarkan data statistik dari China's Highspeed Railway Study Report, terdapat peningkatan sebanyak 14 persen untuk pertukaran ekonomi di Kota Beijing dan Guangzhou setelah terhubung dengan KA cepat.