REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Solo, Jawa Tengah, berupaya menjangkau pasar lebih luas dengan mengoptimalkan gawai, menyusul masifnya penggunaan alat komunikasi tersebut oleh masyarakat.
Ketua Paguyuban UMKM Solo Iman Buhairi mengatakan sebagai ketua dan pendiri paguyuban tersebut, ia telah melakukan berbagai cara untuk membantu pelaku UMKM agar berkembang.
"Di antaranya melalui pengelolaan katalog digital dan koperasi, serta mengisi kelas-kelas pelatihan bagi UMKM," ujarnya.
Termasuk upaya yang dilakukan oleh lembaga keuangan yakni Kredit Pintar yang menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama. Pada pelatihan itu, ia yang juga menjadi pembicara menyampaikan pelaku usaha perlu memaksimalkan fungsi gawai.
"Tujuannya agar produk-produk pelaku UMKM dapat dikenal dan menjangkau market yang lebih luas lagi," kata dia.
Sementara itu, terkait penyelenggaraan Kelas Pintar Bersama, Brand Communications Kredit Pintar Puji Sukaryadi mengatakan peningkatan kapasitas dan produktivitas UMKM melalui berbagai pelatihan menjadi salah satu fokus Kredit Pintar ikut mengembangkan UMKM.
Kelas Pintar Bersama merupakan kegiatan edukasi yang dipersembahkan oleh Kredit Pintar untuk komunitas UMKM guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan wirausaha.
"Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kami untuk mendorong UMKM naik ke level berikutnya sekaligus meningkatkan skala usaha," katanya lagi.
Sejak 2022, papar dia, Kredit Pintar secara konsisten memfasilitasi Kelas Pintar Bersama di berbagai daerah. Bahkan, Kredit Pintar sangat mendukung program pemerintah untuk meningkatkan edukasi, literasi, dan inklusi keuangan.
"Apalagi saat ini terdapat lebih dari 70 persen dari 270 juta penduduk Indonesia yang masih kurang terlayani dan belum terlayani oleh produk keuangan. Harapannya melalui kegiatan Kelas Pintar Bersama ini menjadi upaya kami untuk dapat membantu optimalisasi UMKM dalam mengembangkan usahanya," jelas dia.