REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp 9 triliun dari lelang enam seri sukuk negara atau surat berharga syariah negara (SBSN) yang mendapat penawaran masuk sebesar Rp 40,73 triliun. Lelang ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mencatat keenam seri sukuk negara tersebut yakni SPNS07112023 (new issuance), PBS036 (reopening), PBS003 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS037 (reopening), dan PBS033 (reopening), yang dilelang melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Penyerapan dana terbesar dilakukan dari lelang seri PBS003 yakni sebesar Rp 3,1 triliun dari penawaran masuk Rp 6,31 triliun, dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,3312 persen.
Selanjutnya, pemerintah meraup dana terbesar lainnya dari seri PBS036 yang mendapatkan penawaran masuk Rp 14,84 triliun sehingga diserap dana Rp 2,85 triliun. Imbal hasil rata tertimbang yang dimenangkan dari lelang seri ini tercatat 6,24954 persen.
Dari lelang seri dengan tenor kedua terpanjang yakni PBS037, diraup dana Rp 1,8 triliun di mana penawaran masuk untuk seri tersebut sebesar Rp 9,85 triliun. Imbal hasil rata tertimbang yang dimenangkan dari lelang sukuk negara seri ini yaitu 6,85972.
Kemudian dari seri PBSG001, diserap dana Rp1,05 triliun yang mendapatkan penawaran masuk Rp 5,19 triliun, dengan imbal hasil rata tertimbang yang dimenangkan mencapai 6,45107 persen.
Dana terkecil diraup pemerintah dari lelang seri SPNS07112023 sebesar Rp 200 miliar, yang didapat dari penawaran masuk sejumlah Rp 2,14 triliun, dimana imbal hasil rata tertimbang yang dimenangkan yakni 4,8 persen.
Sementara itu dari lelang seri PBS033 yang mendapatkan penawaran masuk Rp 2,39 triliun, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana.