Rabu 10 May 2023 05:40 WIB

Kisah Protes Umar bin Khattab yang Berujung Turunnya Ayat

Ayat Alquran ini turun setelah Umar bin Khattab protes soal perjanjian Hudaibiyah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Kisah Protes Umar bin Khattab yang Berujung Turunnya Ayat. Foto: Umar bin Khattab menuntun unta yang ditunggangi pemantunya saat masuk ke Yerusalem. (ilustrasi)
Foto: google.com
Kisah Protes Umar bin Khattab yang Berujung Turunnya Ayat. Foto: Umar bin Khattab menuntun unta yang ditunggangi pemantunya saat masuk ke Yerusalem. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Abu Wa'il RA meriwayatkan hadits yang menceritakan tentang protes Umar bin Khattab terkait Perjanjian Hudaibiyah. Dalam riwayat yang ada dalam Shahih Muslim ini, disebutkan tentang Umar yang pada awalnya heran mengapa harus mengalah kepada kaum kafir quraisy di Makkah.

Abu Wa'il mengatakan, ketika terjadi perang Shiffin, Suhail bin Hunaif berdiri, lalu dia berkata, "Hai, manusia, koreksilah dirimu masing-masing!"

Baca Juga

Pada hari terjadinya perjanjian Hudaibiyah, Abu Wa'il dan para sahabat lain sedang bersama Rasulullah SAW. Jika saat itu terjadi suatu pembunuhan (terhadap umat Muslim), kaum Muslimin akan membalas dengan memeranginya.

Itu terjadi ketika dibuat perjanjian damai antara Rasulullah SAW dengan kaum musyrikin Makkah. Lalu Umar bin Khattab datang, dan menghampiri Rasulullah SAW seraya berkata, "Ya, Rasulullah! Bukankah kita yang benar sedangkan mereka salah?"

Nabi SAW menjawab, "Ya, benar!"

Umar bertanya lagi, "Bukankah jika kita terbunuh masuk surga, sedangkan jika mereka yang terbunuh masuk neraka?"

Nabi SAW menjawab, "Ya, benar!"

"Lalu mengapa kita harus mengalah mengenai agama kita dan kembali pulang begitu saja, padahal Allah ta'ala sendiri tidak memberi putusan apa-apa antara kita dengan mereka?," tanya Umar.

Rasulullah SAW menjawab, "Wahai, Ibnu Khattab! Aku ini Rasulullah! Allah sekali-kali tidak akan menyia-nyiakan aku selama-lamanya."

Umar lalu pergi dalam keadaan tidak puas, bahkan dia marah. Umar pun mendatangi Abu Bakar, lalu berkata, "Hai, Abu Bakar, bukankah kita ini benar, dan mereka yang salah?"

Abu Bakar menjawab, "Betul, wahai Umar."

Umar bertanya lagi, "Bukankah jika kita terbunuh, kita masuk surga, dan jika mereka terbunuh, mereka masuk neraka?"

Abu Bakar menjawab, "Ya, betul!"

Mendengar itu, Umar bertanya, "Lantas mengapa kita harus mengalah mengenai agama kita, dan kembali pulang begitu saja, padahal Allah belum memberikan putusan (kalah atau menang) antara kita dengan mereka?

Abu Bakar menjawab, "Wahai, Ibnu Khattab, beliau itu Rasulullah. Allah tidak akan menyia-nyiakan beliau selama-lamanya."

Kemudian Suhail berkata, "Maka turunlah Alquran kepada Rasulullah SAW yaitu surat Al Fath (ayat 1). Lalu Nabi SAW menyuruh seorang sahabat membacakan ayat itu kepada Umar bin Khattab.

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا

 Innā fataḥnā laka fat-ḥam mubīnā

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata

Setelah itu, Umar bertanya, "Wahai, Rasulullah, apakah ini suatu kemenangan?" Nabi SAW mengiyakannya. Barulah kemudian hati Umar terobati dan dia pun kembali.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement