Rabu 10 May 2023 06:00 WIB

Keistimewaan Aneh untuk Tuan Rumah SEA Games yang Terus Dimaklumi

Marwah kompetisi di ajang SEA Games tak pernah muncul karena pemakluman yang aneh.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Para penari berjalan di upacara pembukaan SEA Games ke-32 di Stadion Morodok Techo National, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (9/5/2023).
Foto: EPA-EFE/KITH SEREY
Para penari berjalan di upacara pembukaan SEA Games ke-32 di Stadion Morodok Techo National, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (9/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen olahraga terakbar di Asia Tenggara, SEA Games, seringkali membuat mata pecinta olahraga terbelalak lantaran tuan rumah kerap berpeluang keluar sebagai juara umum. Bahkan, tak sedikit orang menggunjing event ini semata hanya bagian dari sebuah hajatan bagi 'Shohibul bait'.

Pengamat olahraga Fritz Simanjuntak berbagi pandangan bahwasanya SEA Games memang merupakan ajang untuk kebersamaan negara anggota ASEAN. Hal yang jelas berbeda dengan dua saudara tuanya, Olimpiade dan Asian Games.

Baca Juga

"Sejatinya event olahraga semuanya memiliki nilai kompetitif. Di sini yang berkurang adalah nilai target, jadi setiap negara seakaan merelakan tuan rumah mendapat keuntungan dari turnamen SEA Games ini," kata Fritz Simanjuntak saat dihubungi republika.co.id Selasa (9/5/2023) petang WIB.

SEA Games seringkali dimanfaatkan tuan rumah untuk meraup keuntungan dengan cabang olahraga (cabor) unggulan demi mendapatkan medali emas sebanyak-banyaknya. Sejak kali pertama digelar pada 1959 silam, tercatat 18 kali tuan rumah berhasil keluar sebagai juara umum.

Belum lagi kenyataan yang tak terbantahkan, tuan rumah selalu mendulang banyak medali emas dari cabang-cabang olahraga yang pemenangnya tidak ditentukan dengan pertandingan satu lawa satu. Ditambah, memperbanyak pertandingan cabor yang jadi kekuatan di dalam negara sendiri.

Tidak hanya itu aturan-aturan aneh seperti tak diperbolehkannya cabor unggulan dari suatu negara untuk mengirim perwakilannya di nomor tersebut kerap menjadi pertanyaan besar masyarakat.

Namun Fritz menggaris bawahi esensi SEA Games tidak melulu soal olahraga tetapi menjadi sarana kebersamaan politis antarnegara-negara ASEAN.

"Seperti yang saya bilang tadi, SEA Games merupakan partisipasi dan kebersamaan, bukan hanya soal prestasi. Ajang ini saya nilai tidak lebih dari urusan kebersamaan politis," sambung Fritz. 

Di sisi lain wartawan senior olahraga Ainur Rohman menjelaskan, pesta olahraga SEA Games bertujuan untuk mempererat kerjasama dan integrasi masyarakat kawasan Asia Tenggara untuk membangun masyarakat ASEAN yang kuat. Cabor SEA Games dapat diatur oleh tuan rumah sesuai dengan South East Asia Games Federation Charter and Rules dengan tiga kategori.

"Pertama memang bernafaskan Olimpiade, namun berjalannya waktu itu berubah dan menjadikan setiap tuan rumah diperbolehkan menghadirkan delapan cabor khusus asal negara," kata Ainur.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement