REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH — Menteri Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian Eng. Abdulrahman Al-Fadhly memastikan, bahwa pasokan bahan makanan akan berlimpah selama musim haji mendatang. Menteri yang juga ketua Komite Ketahanan Pangan, mengatakan ini saat memimpin pertemuan berkala Komite Komoditas Pangan Dasar di Riyadh pada hari Ahadm
Pertemuan tersebut meninjau perkembangan terbaru sehubungan dengan memastikan pasokan komoditas makanan yang melimpah secara lokal, serta ukuran stok, fungsi rantai pasokan lokal dan eksternal, dan langkah-langkah yang diambil untuk memastikan kelangsungan kelimpahan pasokan makanan selama musim haji.
Berbicara pada pertemuan tersebut, Al-Fadhly menyatakan bahwa semua otoritas terkait dalam sistem ketahanan pangan bekerja terus menerus untuk menindaklanjuti implementasi arahan kepemimpinan yang bijaksana, untuk memastikan pasokan yang melimpah serta untuk memperkuat stok lokal komoditas pangan dasar dan mendukung stok berkelanjutan mereka di pasar lokal.
"Telah ada koordinasi dan upaya bersama dari otoritas terkait, termasuk sektor swasta, dalam persiapan untuk musim haji berikutnya," katanya dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (9/5/2023).
Al-Fadhly mencatat bahwa musim haji yang akan datang, akan menyaksikan peningkatan jumlah peziarah dibandingkan dengan tiga tahun terakhir yang terkena dampak wabah pandemi virus corona.
Menteri menghargai upaya pihak berwenang yang peduli dengan sistem ketahanan pangan dan peran sektor swasta dalam menjaga stabilitas dan kelimpahan pasokan pangan semua komoditas di pasar lokal.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh anggota komite, yang mencakup perwakilan dari Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Ekonomi dan Perencanaan, Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kota, Urusan Pedesaan dan Perumahan, Otoritas Makanan dan Obat-obatan Saudi, Otoritas Perdagangan Luar Negeri, Zakat, Otoritas Pajak dan Bea Cukai, Otoritas Umum untuk Ketahanan Pangan, Dana Pengembangan Pertanian, dan Perusahaan Investasi Pertanian dan Produksi Ternak Saudi (SALIC).
Sumber: