REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ada banyak opsi suara alarm yang tersedia di ponsel pintar. Orang-orang bahkan bisa memasang lagu favorit sebagai bunyi alarm untuk membangunkan mereka pada pagi hari. Dari beragamnya opsi ini, suara alarm apa yang terbaik?
Meski tampak sepele, suara alarm yang membangunkan orang-orang pada pagi hari ternyata bisa memberikan dampak signifikan. Salah satunya adalah dampak terhadap durasi inersia tidur yang terjadi sesaat setelah seseorang bangun.
Inersia tidur adalah disorientasi dan penurunan performa serta suasana hati yang berlangsung sementara. Keluhan ini terjadi pada masa transisi saat seseorang baru bangun dari tidur hingga benar-benar terjaga.
Dampak ini sempat diungkapkan dalam sebuah studi berskala kecil pada 2020 yang dilakukan oleh tim peneliti dari Royal Melbourne Institute of Technology. Studi yang melibatkan 50 partisipan ini menemukan bahwa tipe suara alarm yang berbeda dapat membuat durasi inersia tidur menjadi lebih panjang atau lebih pendek.
Sebagai contoh, suara non melodi atau dering alarm biasa dapat membuat durasi inersia tidur menjadi lebih panjang. Hal ini bisa berdampak pada munculnya rasa kantuk yang berlangsung sepanjang hari.
"Anda mungkin berpikir bahwa suara bip-bip-bip yang mengagetkan bisa meningkatkan kewaspadaan, (namun ternyata sebaliknya)," jelas ketua tim peneliti, Stuart McFarlane, seperti dilansir laman Huffington Post.
Berdasarkan studi ini, McFarlane mengatakan suara alarm yang memiliki melodi justru menjadi opsi yang lebih baik. Berikut ini adalah rincian mengenai efek yang diberikan tiap tipe suara alarm.
1. Suara sangat keras
Salah satu contoh dari suara alarm yang sangat keras adalah nada “Alarm” pada ponsel iPhone. Nada “Alarm” tak hanya mengeluarkan suara bip yang menggelegar tetapi juga beritme cepat. Orang yang terbangun karena suara seperti ini bisa memberikan stres tambahan bagi tubuh.
"Suara keras bisa menambah lebih banyak stres pada hari Anda dan meningkatkan detak jantung Anda, jadi mungkin itu tidak optimal," kata ahli saraf Sydney Aten.
Orang-orang yang tidur dengan nyenyak pada malam hari juga bisa bangun dengan perasaan stres dan mudah marah bila mendengarkan bunyi bising seperti ini. Oleh karena itu, suara yang terlalu nyaring sebaiknya tak digunakan sebagai bunyi alarm.
2. Suara netral
Contoh dari suara alarm yang netral adalah “Radar” pada ponsel iPhone dan “Morning Flower” pada ponsel Samsung. Meski tidak menggelegar, suara netral bisa menjadi bunyi alarm yang cukup efektif untuk membangunkan orang-orang, termasuk orang yang sulit bangun tidur.
Di sisi lain, suara netral tak memberikan efek stres atau tidak nyaman seperti suara keras. Dengan begitu orang-orang bisa bangun dengan perasaan yang lebih baik.
3. Suara yang merelaksasi dan bermelodi
Kicauan burung atau lantunan harpa merupakan beberapa contoh dari suara yang merelaksasi dan bermelodi. Jenis suara ini dapat membawa perbaikan yang signifikan pada kondisi seseorang ketika bangun pagi. Orang-orang bisa merasa jauh lebih rileks dan lebih baik. Namun, sebagian orang mungkin akan sulit terbangun oleh suara yang terlalu merelaksasi.
Pilihan terbaik?
Secara umum, berbagai opsi selain suara yang terlalu keras dapat digunakan sebagai alarm bila ingin bangun tidur dalam kondisi yang optimal. Pengguna ponsel cukup memilih jenis bunyi yang dirasakan paling sesuai dengan kondisi masing-masing.
Perlu diingat pula bahwa suara alarm bukan satu-satunya faktor yang dapat menentukan kesegaran saat bangun pada pagi hari. Kualitas tidur di malam hari juga berperan sangat penting.
Oleh karena itu, bila ingin bangun tidur dengan perasaan yang baik, pastikan tubuh mendapatkan tidur yang cukup dan nyenyak. Orang dewasa umumnya membutuhkan sekitar tujuh hingga sembilan jam tidur pada malam hari.