REPUBLIKA.CO.ID, SIEM REAP -- Timnas balap sepeda mampu menyumbang tiga medali emas dan satu perak pada perhelatan SEA Games 2023 Kamboja. Satu medali perunggu terpaksa dilepas karena dirampas aturan aneh yang melarang satu negara berada di podium yang sama.
Kepala Pelatih Timnas Balap Sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo, mengatakan strategi dan kerja keras atlet menjadi kunci keberhasilan kali ini. ‘’Semua tim sebelum lomba saling mengintip atlet yang diturunkan dan posisinya. Sebab, itu akan menentukan keberhasilan dan kesuksesan sebuah tim," kata Dadang, seperti dikutip dari situs Indonesian Cycling Federation, Rabu (10/5/2023).
Dadang menyebut tim balap sepeda harus memperhitungkan komposisi pesaing. Karena, Indonesia hanya menurunkan enam atlet pada nomor MTB SEA Games 2023.
"Dari segi jumlah tim Indonesia terbatas. Kalau tim lain mempersiapkan secara khusus pebalap mereka untuk Cross Country Olympic (XCO), XCR, dan Cross Country Eliminator (XCE),’’ ujarnya. ‘’Kalau kami harus memanfaatkan secara maksimal enam pebalap.’’
"Bersyukur, anak-anak bisa memanfaatkan situasi dan kondisi yang terlihat menguntungkan untuk kita. Mereka menunjukkan performa bagus,’’ katanya.
Tim balap sepeda mengemas tiga emas dan satu perak. Feri Yudoyono, Zaenal Fanani, Sayu Bella Sukma Dewi, dan Dara Latifah menyumbang emas pada nomor Mixed Cross Country Relay (XCR).
Sebelumnya Sayu Bella Sukma Dewi sukses menjadi yang terbaik pada nomor XCO putri dengan catatan waktu 1 jam 13,48 menit. XCO putra menyumbang emas dan perak lewat Feri Yudoyono dan Zaenal Fanani.
Pebalap sepeda lainnya, Ihza Muhammad, sebenarnya berhasil menempati posisi ketiga terpaut 1 menit 15 detik dari Feri. Namun Ihza harus merelakan perunggu ke pebalap asal Kamboja, Khim Menglong, yang finis di posisi keempat. Pasalnya, aturan SEA Games menyebut satu negara tidak boleh menyapu bersih medali.