Rabu 10 May 2023 12:11 WIB

Cuaca Panas, Dokter Ingatkan Potensi Heatstroke

Ketika suhu panas ekstrem, cairan tubuh akan langsung menguap.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (24/4/2023). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memastikan Indonesia tidak mengalami gelombang panas seperti yang terjadi di Thailand dengan suhu mencapai 44,6 derajat dan Bangladesh mencapai 51.2 derajat. Sementara suhu tertinggi di Indonesia mencapai 36-37 derajat celcius seperti yang pernag terjadi di Ciputat pada 17 April 2023 lalu.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (24/4/2023). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memastikan Indonesia tidak mengalami gelombang panas seperti yang terjadi di Thailand dengan suhu mencapai 44,6 derajat dan Bangladesh mencapai 51.2 derajat. Sementara suhu tertinggi di Indonesia mencapai 36-37 derajat celcius seperti yang pernag terjadi di Ciputat pada 17 April 2023 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dokter spesialis saraf Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) Surabaya, Abdulloh Machin, mengingatkan potensi heatstroke di tengah peningkatan cuaca panas yang melanda sejumlah negara, termasuk Indonesia. Dijelaskan, ketika cuaca sedang dalam keadaan panas, maka cairan yang ada di dalam tubuh akan ikut menguap.

Di sisi lain, kata dia, komposisi tubuh manusia terdiri dari cairan sebanyak hampir 60 persen. "Pada kondisi normal ketika cairan keluar saat suhu panas maka akan diseimbangkan dengan keringat agar suhu jadi lebih dingin," kata Machin, Rabu (10/5/2023).

Ia melanjutkan, ketika suhu panas ekstrem, cairan tubuh akan langsung menguap mengakibatkan suhu tubuh meningkat secara drastis disertai dengan hilangnya cairan. Heatstroke bisa terjadi saat suhu tubuh mencapai 40 derajat Celcius atau lebih yang dipengaruhi suhu yang berada di lingkungan.

"Suhu tubuh normal itu 36 derajat Celcius, ini akan diatur oleh tubuh agar stabil pada angka 36 atau 37," ujar Machin.

Ia menambahkan, saat suhu ekstrem dan mekanisme pendinginan tubuh terganggu, maka suhu tubuh akan meningkat drastis. "Kalau suhu mencapai 40 derajat Celcius bahkan lebih, ini yang akan mengakibatkan heatstroke," kata dia.

Machin pun mengungkapkan tanda dan gejala yang bisa diwaspadai seperti pusing, berkunang-kunang, banyak berkeringat, dan terasa nyeri. Hilangnya cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh lain.

"Suhu panas akan melepaskan zat perangsang peradangan yang bisa merusak otak, ginjal, hati, dan proses pembekuan darah," ujarnya.

Apabila tanda dan gejala sudah dirasakan maka pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah mendinginkan suhu tubuh. Misal masuk ke gedung yang ada AC-nya. Sembari mendinginkan suhu, disarankan minum air putih.

Tapi apabila tanda dan gejala menyebabkan muntah hingga penurunan konsentrasi maka harus segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diberikan infus. Ia melanjutkan, ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terjadi heatstroke.

Pertama, cukupi kebutuhan cairan tubuh. Jika sedang beraktivitas di luar maka dianjurkan untuk selalu membawa air putih. "Kalau cuaca ekstrem, cairan tubuh kita mudah menguap dan kita bisa merasa tidak haus lalu terjadi heatstroke. Jangan sampai menunggu haus baru minum," ujarnya.

Kedua, hindari berolahraga pada kondisi cuaca sangat panas. Saat olahraga penguapan cairan tubuh terjadi. Bila dibarengi dengan cuaca ekstrem maka akan menjadikan penguapan cairan tubuh lebih besar. "Pilih waktu olahraga yang cuacanya mendukung, jangan lupa bawa air putih juga untuk minum," kata dia.

Machin menekankan, tidak ada ukuran pasti cairan tubuh yang dibutuhkan pada kondisi cuaca ekstrem. Namun yang pasti, dibutuhkan cairan yang lebih banyak. Ia berpesan untuk menambah asupan cairan yang masuk dalam tubuh saat cuaca ekstrem.

"Minumlah air lebih banyak dibanding biasanya. Misal biasa minum delapan gelas sehari bisa ditambah 10 gelas atau lebih tergantung cuaca," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement