REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Timur Abdul Haris mengungkapkan, belum seluruhnya calon jamaah haji asal Jawa Timur melakukan pelunasan biaya haji 2023. Jawa Timur mendapatkan kuota 35.152 jamaah pada pelaksanaan ibadah haji 2023. Namun yang melunasi naru sekitar 82 persen.
"Belum (lunas semua) masih pelunasan. Pelunasan masih kita tunggu. Kita masih nunggu progresnya, sudah 82 persen (yang melunasi)" ujar Haris kepada Republika, Rabu (10/5/2023).
Haris mengungkapkan, sistem Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sempat mengalami gangguan turut menghambat proses pelunasan biaya haji 2023. Karena calon jamaah haji kesulitan melakukan pembayaran. Ia pun berharap sistem BSI kembali normal, sehingga proses pelunasan biaya haji bisa tepat waktu.
"Ini kan untuk BSI sedang ada masalah secara sistem, sehingga tidak bisa selama tiga hari ini. Mudah-mudahan nanti ada progres yang menyenangkan lah," kata Haris.
Haris mengatakan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan pemerintah, biaya haji 2023 harus dilunasi maksimal 12 Mei 2023. Ia pun meyakini, calon jamaah haji dapat melunasi biaya haji tepat waktu. "Pelunasan harus sampai 12 Mei, nanti akan ada kebijakan-kebijakan lebih lanjut," ujarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pada pelaksanaan ibadah haji 2023, Asrama Haji Embarkasi Surabaya bakal melayani 36.938 jamaah, yang dibagi dalam 84 kelompok terbang. Rinciannya, 35.152 jamaah berasal dari Jawa Timur, 698 jamaah asal Bali, dan 668 jamaah asal NTT.
Untuk 35.152 jamaah haji asal Jatim, terbagi dalam jamaah haji umum sebanyak 35.035 orang, jamaah haji prioritas lansia sebanyak 1.758 orang, pembimbing KBIHU sebanyak 122 orang, dan petugas haji daerah sebanyak 287 orang. Berdasarkan data Kanwil Kemenag Jatim, saat ini total tempat tidur yang disiapkan sejumlah 2.615 tempat tidur.