Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengambil sampel air Sungai Gajah Wong di Yogyakarta, Rabu (10/5/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengambil sampel air Sungai Gajah Wong di Yogyakarta, Rabu (10/5/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta memeriksa sampel air Sungai Gajah Wong di Yogyakarta, Rabu (10/5/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mencatat hasil pemeriksaan sampel air Sungai Gajah Wong di Yogyakarta, Rabu (10/5/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta memeriksa sampel air Sungai Gajah Wong di Yogyakarta, Rabu (10/5/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta berjalan menuju titik pengambilan sampel air Sungai Gajah Wong di Yogyakarta, Rabu (10/5/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengambil sampel air Sungai Gajah Wong di Yogyakarta, Rabu (10/5/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA. -- Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengambil sampel air Sungai Gajah Wong di Yogyakarta, Rabu (10/5/2023).
Petugas Laboratorium DLH Kota Yogyakarta mengambil sampel air Sungai Gajahwong di lima titik lokasi mulai hulu hingga hilir yang termasuk dalam wilayah Kota Yogyakarta.
Sungai yang diambil sampelnya yakni Sungai Gajah Wong, Sungai Winongo, Sungai Code, dan Sungai Manunggal karena tercemar berat dengan parameter dominan seperti koliform, fosfat, dan nitrat.
sumber : Republika/Wihdan Hidayat
Advertisement