REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui sempat memberitahu para pejabat Amerika Serikat yang berkunjung ke Israel bahwa ia berencana untuk menyerang Jalur Gaza, demikian diungkapkan media Israel pada Selasa (9/5/2023).
Hal ini terjadi, menurut lembaga penyiaran publik KAN, dalam sebuah pertemuan dengan dua pejabat senior pemerintahan Biden yang berlangsung satu hari sebelum serangan. Lembaga ini mencatat bahwa Netanyahu mengatakan kepada para pejabat AS tentang rencana serangan tersebut, tetapi tidak menyebutkan waktu serangan akan dilakukan.
Menurut KAN, hal ini disampaikan ketika berbicara dengan utusan AS untuk Timur Tengah, Brett McGurk dan Menteri Energi, Amos Hochstein.
Dalam serangkaian serangan udara Israel yang dilakukan sebelum fajar pada Selasa, penjajah Israel menewaskan 12 warga Palestina, termasuk para pemimpin Jihad Islam. Selain itu ikut tewas seorang dokter gigi yang tidak memiliki afiliasi politik, putra dan istrinya.
Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa 20 orang lainnya terluka, mencatat bahwa empat wanita dan empat anak-anak termasuk di antara korban tewas, dan tujuh wanita dan empat anak-anak di antara korban luka-luka.