Rabu 10 May 2023 15:40 WIB

Antisipasi Cuaca Buruk Saat KTT, BMKG Lakukan Operasi TMC 

TMC sudah digelar sejak 9 Mei 2023 hingga 11 Mei 2023.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna mengantisipasi cuaca buruk saat gelaran KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna mengantisipasi cuaca buruk saat gelaran KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna mengantisipasi cuaca buruk saat gelaran KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Operasi TMC itu dilakukan bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI AU.

"Operasi TMC ini guna mengantisipasi cuaca buruk selama gelaran KTT ASEAN ke-42 mengingat ada beberapa acara yang akan dilaksanakan di luar ruang seperti welcoming dinner para kepala negara ASEAN dan delegasi di Hotel Ayana," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Baca Juga

Ia menyampaikan operasi TMC sudah digelar sejak 9 Mei 2023 dan direncanakan akan berlangsung hingga 11 Mei mendatang. Adapun operasi tersebut menggunakan Pesawat Cassa dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang dengan posko di Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya.

Dwikorita menerangkan, BMKG bertugas menentukan awan dan titik koordinat semai NaCl atau garam. Setelahnya, garam akan diangkut dengan menggunakan pesawat milik TNI AU dan ditabur secara manual di atas awan target.

Penyemaian awan atau cloud seeding dengan menggunakan garam akan dilakukan di awan-awan hujan cumulus. Garam disemai bertujuan untuk mempercepat proses hujan agar segera terjadi sebelum memasuki venue KTT ASEAN di Labuan Bajo.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan pemerintah telah menyiapkan 20 ton garam untuk menyukseskan operasi TMC ini.

Adapun titik semai diantaranya, timur laut dan timur Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Perbatasan Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai Timur, Laut Sawu, serta Perairan dan Padang Savana NTT.

"Ketinggian penyemaian awan dilakukan di ketinggian 8.000 -10.000 kaki dari permukaan laut (dpl)," tuturnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement