Rabu 10 May 2023 16:08 WIB

Pelaku Mutilasi Semarang: Saya Merasa Sakit Hati, Sering Dipukul

Pelaku telah merencanakan pembunuhan bos depot air isi ulang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menunjukkan tersangka dan barang bukti, dalam jumpa pers ungkap kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap pemilik usaha depot air mineral isi ulang, yang dilaksanakan di lobi Mapolrestabes Semarang, di Kota Semarang, Rabu (10/5) siang.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menunjukkan tersangka dan barang bukti, dalam jumpa pers ungkap kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap pemilik usaha depot air mineral isi ulang, yang dilaksanakan di lobi Mapolrestabes Semarang, di Kota Semarang, Rabu (10/5) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Terduga pelaku utama pembunuhan berencana dan kasus mutilasi, Muhamad Husen (28) mengaku sakit hati dan dendam terhadap ‘bosnya’, Irwan Hutagalung (53) yang disebutkan ringan tangan.

Selain sering memarahi, korban juga disebutkan gampang memukul apabila terduga pelaku –yang baru sekitar satu bulan bekerja-- melakukan kesalahan, pada saat memberikan pelayanan di depot air mineral isi ulang.

Baca Juga

“Saya merasa sakit hati, sering dipukuli oleh korban,” ungkap Husen menjawab pertanyaan Kapolrestabes Semarang, dalam konferensi pers di lobi Mapolrestabes Semarang, di Kota Semarang, Rabu (10/5) siang.

Setiap ada kesalahan walaupun kecil, pasti korban –disebutkan-- selalu main tangan. Contohnya, pernah ada pesanan air yang harusnya 15 galon, tetapi korban hanya minta disiapkan 13 atau 14 galon.

Namun --begitu selesai mengirim dan kembali ke depot-- korban langsung marah- marah, karena galon yang dikirim jumlahnya kurang dan langsung main tangan. “Padahal korban sendiri yang bilang,” jelasnya.

Contoh kealahan lainnya, masih jelas Husen,  misalnya saat mesin pengisian air rusak, kemudian dalam memberi harga. Sebagai karyawan baru korban tidak memaklumi, hingga terduga pelaku sakit hati. “Itu yang membuat saya sakit hati dan dendam,” katanya menambahkan.

Meskipun sering mendapatkan perlakuan kasar terduga pelaku juga mengaku tidak berani pergi atau berhenti bekerja di depot tersebut. Alasannya korban masih mbawa KTP milik terduga pelaku dan korban juga smpat mengeluarkan ancaman jika berhenti bekerja.   

Karena dendam dan sakit hati inilah, akhirnya terduga pelaku merencanakan untuk membunuh korban pada Senin (1/5) dan akhirnya dilaksanakan empat hari kemudian dengan membunuh dan memutilasi korban. “Saya kecewa dan dendam, orang yang awalnya saat kenal kelihatannya baik, ternyata aslinya seperti itu

Terduga Pelaku juga mengaku, awal perkenalannya dengan korban Irwan Hutagalung saat masih bekerja di warmindo. Karena korban merupakan pemasok air mineral galon dan LPG di warmindo tersebut.

Karena ia keluar dari pekerjaaan yang lama akhirnya bekerja untuk korban, terhitung sejak awal Ramadhan 2023 lalu. Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menambahkan, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka Muhamad Husen dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement