REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Proyek pembangunan Masjid Agung Kota Depok di Jalan Margonda Raya tersendat setelah mendapatkan berbagai penolakan. Wakil Ketua Majelis Syuro Dewan Dakwah Islamiyah Kota Depok, Ustaz Nuim Hidayat mengatakan, berbagai elemen umat Islam di Kota Depok mendukung agar pembangunan fisik masjid bisa dimulai pada 2023.
Pihaknya mengaku mendorong agar pemerintah kota terus melanjutkan pembangunan masjid agung. Meski begitu, realisasi pembangunan tetap harus melibatkan berbagai pihak.
"Saya kira lanjut (pembangunan Masjid Agung), tapi menurut saya Pemkot (Depok harus melibatkan tokoh-tokoh Islam di Depok dan ormas-ormasnya untuk mengawal pembangunan ini. Sehingga tidak timbul gejolak, jadi biar win-win solution," jelas Ustaz Nuim saat dikonfirmasi di Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (10/5/2023).
Menurut dia, pembangunan masjid dan penyelenggaraan pendidikan untuk siswa di SDN Pondok Cina 1 harus terealisasi bersamaan. Penolakan muncul setelah orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 menolak direlokasi. Adapun lokasi pembangunan masjid nantinya berada di lahan eks sekolah tersebut.
Penolakan semakin masif setelah lembaga swadaya masyarakat (LSM), ormas, hingga pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ikut menolak pembangunan masjid. Ustaz Naim ingin agar masalah itu dicarikan solusinya agar pembangunan masjid bisa segera terwujud.
"Yang penting murid dan guru tidak terlantar, tetap dia ada kerjaan dan seterusnya. Kemudian mereka aman yang penting itu pemkot lanjut tapi juga dengan melibatkan berbagai pihak, kemudian siswa dan guru terfasilitasi sehingga pembangunan dan pendidikan tetap jalan," katanya.
Ustaz Nuim menjelaskan, pembangunan Masjid Agung Kota Depok bukan hanya keinginan dari Wali Kota Mohamad Idris semata, melainkan aspirasi berbagai elemen umat Islam di Kota Depok.
Dia pn menyayangkan adanya upaya dari segelintir orang yang dinilainya berusaha menggagalkan pembangunan Masjid Agung Kota Depok. Padahal hingga kini, kebebasan beragama di daerah dengan mayoritas ini sangat baik, ditambah para siswa di SDN Pondok Cina 1 telah dipenuhi hak-hak pendidikannya.
"Jadi kita menyesalkan, ini kan aspirasi umat Islam Depok, tokoh itu memberikan aspirasi umat. Nah, itu mbok yo mereka mengerti bahwa ini tidak ada gangguan apapun ke mereka ke non-Islam, anak-anak dipindah juga ke SDN Pondok Cina 3 dan 5 juga tidak ada maslaah, kenapa harus ngotot di situ?" ujar Ustaz Naim.
Polemik relokasi siswa di SDN Pondok Cina 1 untuk pembangunan Masjid Agung Depok berlangsung sejak akhir 2022. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkali-kali digugat atau dilaporkan ke berbagai instansi karena masalah tersebut. Alhasil, pembangunan masjid menjadi tertunda.