REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren Al Zaytun di Indramayu sudah berkali-kali melakukan kontroversi dalam paham dan praktik keagamaan. Karena itu, pada 2002 tim peneliti MUI pun mencoba mengungkap dugaan penyimpangan Al Zaytun.
Namun, hasil penelitian MUI kala itu tidak ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait. Setelah itu, Pesantren Al Zaytun terus mengalami perkembangan.
Pada 2011, pemberitaan tentang Al Zaytun pun ramai lagi lantaran diduga terkait dengan Negara Islam Indonesia (NII). Namun, pada saat itu Kementerian Agama Indonesia menyatakan, tidak ditemukan indikasi yang mengkaitkan Al Zaytun dengan jaringan NII, seperti yang dituduhkan oleh berbagai pihak
Setelah bertahun-tahun kemudian, kini pemberitaan tentang Al Zaytun pun ramai lagi setelah membuat kontroversi dalam praktik sholat Idul Fitri yang menampilkan perempuan di shaf paling depan.
Lalu siapa yang berkepentingan dengan memunculkan kembali kontroversi Al Zaytun kali ini? Ketua MUI Bidang Pengkajian dan Penelitian Prof Utang Ranuwijaya juga tidak mengetahui siapa yang berkepentingan dengan kontroversi yang dibuat Al Zaytun kali ini.