REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5/2023), optimistis ASEAN akan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia pada tahun 2045 mendatang. Ia menyampaikan, proses ke arah tersebut akan dituangkan dalam peta jalan untuk mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan yang berinovasi menuju inklusivitas yang lebih besar, seperti memperkuat sentralitas, memanfaatkan solusi inovatif, dan memberikan advokasi inklusivitas bagi peningkatan ketahanan wilayah.
"ASEAN-BAC bersama para mitra terus berinovasi dalam penyusunan peta jalan, sehingga akan mewujudkan ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai, dan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia pada tahun 2045 mendatang," ujar Arsjad dalam sesi ASEAN Leaders Interface with Representatives of ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC).
Berdasarkan hasil KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, pihaknya mengungkapkan Timor Leste secara prinsip telah diterima sebagai anggota baru ASEAN, yang mana roadmap keanggotaan penuh sedang dipersiapkan. Sebagai mitra strategis pemerintah mewakili sektor bisnis regional, ia menyebut ASEAN-BAC terus berupaya menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusif untuk terus bertumbuh bersama.
"No one left behind, seluruh ASEAN akan tumbuh bersama tanpa terkecuali, untuk dapat menjadi bagian dalam perjalanan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia," kata Arsjad.
Selain itu, lanjutnya, ASEAN-BAC akan konsisten memberikan berbagai masukan strategis dan umpan balik dari sektor swasta kepada para pemimpin ASEAN, dalam rangka mendorong integrasi ekonomi regional yang lebih kuat, mempromosikan legasi proyek-proyek yang berdampak langsung, dan jangka panjang.
Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega menyampaikan ASEAN-BAC terus mendorong untuk mewujudkan ekonomi kawasan yang sangat terintegrasi dan kohesif. Selain itu, juga mendukung pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan perdagangan, investasi, dan penciptaan lapangan kerja, serta meningkatkan kapasitas kawasan untuk menyikapi tantangan dan perubahan global.
"Kami terus berupaya memajukan agenda pasar tunggal melalui komitmen yang tinggi di bidang perdagangan barang, dan melalui suatu penyelesaian efektif hambatan non-tarif, integrasi lebih mendalam di bidang perdagangan jasa, serta melalui pergerakan investasi, pekerja terampil, pelaku usaha, dan modal secara lebih lancar," ujar Bernardino.
ASEAN-BAC memberikan rekomendasi isu kepada pemerintah seperti, transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, serta fasilitas perdagangan dan investasi. Melalui isu yang ada dikembangkan berbagai legacy project, seperti ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, Wiki Entrepreneur, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN One Shot Campaign, Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Product, dan ASEAN Business Entity.
"Lima area fokus utama dan delapan legacy project ini yang memiliki relevansi signifikan dan berdampak luas bagi komunitas ASEAN. Ini yang pada akhirnya ASEAN-BAC dorong saat bertemu dengan para kepala negara ASEAN," kata Sekretariat ASEAN-BAC Gil Gonzales.