REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) menegaskan komitmennya mendukung kebijakan Kementerian Agama, utamanya dalam menyukseskan penyelenggaraan haji ramah lansia.
Dukungan pelayanan KBIHU dalam pelaksanaan haji ramah lansia ini dituangkan dalam penandatangan komitmen bersama para Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Forum Komunikasi KBIHU seluruh provinsi di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
"Alhamdulillah, hari ini FK KBIHU dari seluruh provinsi di Indonesia telah menegaskan komitmennya mendukung dan ikut menyukseskan haji ramah lansia," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, Rabu (10/5/2023).
Hilman mengatakan tahun ini Kemenag mengusung tagline "Haji Ramah Lansia". Ada lebih dari 67 ribu calon haji yang berusia 65 tahun ke atas. Jumlah ini berkisar 30 persen dari total kuota haji reguler Indonesia yang mencapai 203.320 orang.
Jumlah lansia tersebut akan bertambah seiring adanya 8.000 tambahan kuota yang ditawarkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia. "Peran KBIHU sangat penting. Sebab, mereka berada pada garda terdepan dalam pembinaan manasik jamaah haji, termasuk jamaah haji lansia," kata dia.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat. Ia mengatakan komitmen ini menunjukkan kesamaan persepsi antara Kemenag dan KBIHU.
Menurut dia, komitmen bersama ini penting karena akan berdampak pada pendekatan pembelajaran manasik haji. "Jamaah di Pulau Jawa akan mendapat delapan kali manasik sedangkan di luar Pulau Jawa mendapat 10 kali manasik. Jadi, penandatanganan komitmen pada hari ini sangat penting agar proses manasik ke depan didesain dalam semangat menyukseskan haji ramah lansia," kata dia.