Rabu 10 May 2023 22:00 WIB

Al Zaytun Selama Ini Tertutup? Pemkab Indramayu Beberkan Faktanya   

Pesantren Al Zaytun selama ini membatasi diri dari dunia luar

Rep: Lilis Sri Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Pondok Pesantren Al Zaytun. Pesantren Al Zaytun selama ini membatasi diri dari dunia luar
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pondok Pesantren Al Zaytun. Pesantren Al Zaytun selama ini membatasi diri dari dunia luar

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sejumlah kontroversi mengenai Mahad Al Zaytun Indramayu menyedot perhatian berbagai kalangan beberapa waktu terakhir. Pemkab Indramayu pun kini angkat bicara mengenai pondok pesantren yang terletak di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu tersebut. 

Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Indramayu, Jajang Sudrajat, mengatakan, persoalan yang terkait dengan agama, termasuk praktek peribatadan di Mahad Al Zaytun, sepenuhnya merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Dalam hal ini adalah Kemenag dan MUI.

Baca Juga

Menurutnya, pemerintah daerah sifatnya hanya melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat yang ada di daerah, yakni Kemenag. 

“Yang berkaitan dengan agama itu urusan Pemerintah Pusat yang tidak dilimpahkan kewenangannya (kepada pemerintah daerah). Jadi kita paling hanya bisa berkoordinasi dengan Kemenag,’’ kata Jajang, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/5/2023). 

Jajang menyatakan, Pemkab Indramayu hanya melihatnya dari sisi kerawanan sosial manakala ada konflik dengan masyarakat sekitar. Namun sejauh ini, tidak ada laporan terkait gejolak sosial di masyarakat setempat mengenai Al Zaytun. 

Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh

Jajang pun menyebut Al Zaytun bersikap tertutup, termasuk pada Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu. Jika ingin berkunjung ke Mahad Al Zaytun, pejabat Pemkab Indramayu pun harus menempuh prosedur yang telah ditetapkan pihak Al Zaytun. ‘’Kalau mau ke situ, kita harus bersurat dulu, tidak bisa langsung datang ke situ,’’ cetus Jajang. 

Meski demikian, Jajang meminta kepada masyarakat untuk bisa menjaga kondusivitas daerah terkait banyaknya kontroversi mengenai Mahad Al Zaytun yang kini menyebar di media sosial.

Dia meminta agar masyarakat bisa menahan diri dan tidak mengambil tindakan yang menbuat suasana menjadi tidak kondusif.    

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement