REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Ratusan calon kepala desa (kades) di Kabupaten Garut melakukan deklarasi untuk menjaga perdamaian dalam pemilihan kades (pilkades) serentak, pada Rabu (10/5/2023). Pelaksanaan deklarasi itu dilakukan agar para calon kades dapat menjaga kondusivitas pilkades yang akan dilakukan pada 15 Mei 2023.
Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Bambang Hafidz, deklarasi damai itu merupakan inisiasi Polres Garut. Setiap calon sengaja dihadirkan untuk langsung melaksanakan deklarasi damai.
"Karena itu dihadirkanlah semua untuk berkomitmen menjaga perdamaian Kabupaten Garut. Kami percaya bahwa bapak-bapak (calon kades) memiliki kemampuan untuk mengendalikan para pendukung yang ada di masing-masing desa," kata dia melalui siaran pers, Rabu.
Dalam pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Garut pada 2023, akan ada 308 calon kades dari 82 desa di 28 kecamatan yang akan berkontestasi. Namun, hanya ada sebanyak 294 calon kades yang hadir dalam deklarasi damai. Sebanyak 12 calon lainnya berhalangan hadir karena sakit.
Kepala Polres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, pilkades merupakan titik awal bagaimana agar pelaksanaan pesta demokrasi bisa berjalan dengan sukses di tingkat desa. Karena itu, pihaknya menaruh perhatian penuh terhadap pelaksanaan pilkades serentak.
"Saya berjanji kepada kepala desa di acara Rapat Negeri, saya bilang kepala desa 421 tolong gunakan anggaranmu yang baik, saya akan memberikan pendampingan terhadap dirimu," ujar dia.
Rio mengatakan, pihaknya akan menurunkan sebanyak 1.380 personel. Ribuan personel ifu juga akan ditambah dari jajaran TNI, serta BKO dari Polda kurang lebih 400 personel untuk menyukseskan acara pilkades serentak di Kabupaten Garut ini.