Kamis 11 May 2023 06:31 WIB

Rusia Usulkan Peta Jalan untuk Menormalkan Hubungan Suriah dan Turki

Suriah dan Turki harus memulai diskusi untuk memperbaiki transportasi dan logistik.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
File foto antrean warga Suriah yang tinggal di Turki menunggu dibukanya pintu perbatasan dengan Suriah di dekat Kota Kilis, Turki. Rusia pada Rabu (10/5/2023) mengusulkan peta jalan untuk menormalkan hubungan antara Suriah dan Turki.
Foto: Mehmet Guzel/EPA
File foto antrean warga Suriah yang tinggal di Turki menunggu dibukanya pintu perbatasan dengan Suriah di dekat Kota Kilis, Turki. Rusia pada Rabu (10/5/2023) mengusulkan peta jalan untuk menormalkan hubungan antara Suriah dan Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada Rabu (10/5/2023) mengusulkan peta jalan untuk menormalkan hubungan antara Suriah dan Turki. Usulan ini disampaikan dalam pertemuan pertama menteri luar negeri Turki dan Suriah sejak dimulainya perang saudara di Suriah lebih dari satu dekade lalu.

“Tugas kami adalah menentukan pedoman umum untuk kemajuan lebih lanjut,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada pertemuan yang juga dihadiri menteri luar negeri Iran.

Baca Juga

Lavrov mengatakan, usulan ini dapat diajukan kepada para pemimpin Rusia, Iran, Suriah, dan Turki. “Hasil terbaik dari diskusi kita hari ini adalah kesepakatan untuk menginstruksikan para ahli menyiapkan draf peta jalan normalisasi Suriah-Turki untuk pertemuan tingkat menteri berikutnya,” kata Lavrov, dilaporkan Al Arabiya, Rabu (10/5/2023).

Lavrov juga mengatakan, Suriah dan Turki harus memulai diskusi untuk memperbaiki transportasi dan logistik. Termasuk melanjutkan kerja sama perdagangan dan ekonomi tanpa hambatan. Mediasi Kremlin akan memberikan pengaruh politik bagi Presiden Vladimir Putin, di tengah isolasi internasional atas serangan Moskow di Ukraina.

Turki mendukung upaya awal pemberontak untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Turki juga menjaga kehadiran militer di bagian utara Suriah, sehingga membuat Damaskus geram. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berbaikan dengan mantan saingannya di seluruh wilayah dan sekarang mendekati pertemuan puncak kepresidenan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Damaskus adalah sekutu setia Moskow, yang ikut campur dalam perang saudara pada 2015. Rusia meluncurkan serangan udara untuk mendukung pasukan pemerintah yang sedang berjuang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement