Kamis 11 May 2023 08:45 WIB

Gunung Anak Krakatau Erupsi Lontarkan Abu Setinggi Tiga Kilometer

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke barat.

Red: Teguh Firmansyah
Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 2.000 meter, pada Ahad (17/7) pukul 08.47 WIB.
Foto: PVMBG
Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 2.000 meter, pada Ahad (17/7) pukul 08.47 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi di Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung. Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, Deny Mardiono mengatakan, erupsi itu terjadi pukul 05.19 WIB, Kamis (11/5).

"Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 3.000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya," kata Deny dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Baca Juga

Deny menjelaskan bahwa erupsi itu terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 2 menit 12 detik. Menurut dia, erupsi itu tidak terdengar suara dentuman.

Gunung Anak Krakatau berada pada status level III atau siaga yang ditetapkan sejak 24 April 2022. PVMBG merekomendasikan masyarakat, pengujung, wisatawan, ataupun pendaki untuk tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.

Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 sampai saat ini, erupsi berkali-kali terjadi sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi. Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun. Erupsi-erupsi itu menghasilkan abu vulkanis dan lontaran lava pijar serta aliran lava yang perlahan membangun tubuh gunung api tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement