Kamis 11 May 2023 12:37 WIB

Soal Hoaks Server BSI Diruqyah, Ade Armando: Saya Belum Dapat Jawaban

Ustaz Oni Sharoni tegaskan kabar server BSI di-ruqyah jelas tidak benar.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Status hoaks yang masif menyebar di berbagai kanal media sosial tentang server BSI diruqyah.
Foto: Dok Republika
Status hoaks yang masif menyebar di berbagai kanal media sosial tentang server BSI diruqyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lini masa Twitter dan Facebook tengah diramaikan terkait berita ruang server Bank Syariah Mandiri (BSI) diruqyah. Hal ini buntut dari kendala sistem selama tiga hari pada aplikasi mobile banking BSI dan layanan ATM-nya.

Awalnya tangkapan layar status Facebook akun Muhammad Zunaidi tersebar luas di Facebook, Twitter, hingga grup-grup Whatsapp. Unggahan Muhammad Zunaidi juga menyertakan foto anggota Dewan Pengawas Syariah BSI Didin Hafidhuddin, Mohammad Hidayat dan Oni Sahroni.

Baca Juga

"Mohon doa teman-teman sekalian, guru, dan rekan kita Ustaz Hasan Bishri minta meruqyah ruang server BSI (Bank Syariah Indonesia) pusat yang sedang down dari kemarin. Ikhtiar lahir dan batin diupayakan. Semoga Allah beri kemudahan amin ya Robbal 'alamin," tulis narasi yang ditulis di status tersebut.

Berita ini kemudian menimbulkan pertanyaan dan keresahan warganet, bahkan pada Rabu (10/5/2023), tagar Bank BSI Dzolim dan Ruqyah sempat trending. Pegiat sosial yang kini bergabung sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando turut mempertanyakan kebenaran berita ini.

"Ruang server Bank Syariah Indonesia diruqyah? Boleh tanya, apa manfaatnya ya?" kata Ade Armando di akun Twitter @adearmando61 menyertakan tangkapan layar status Facebook Muhammad Zunaidi.

Republika mencoba mengonfirmasi kepada Ade tentang kebingungannya. Ade mengatakan, belum mendapatkan jawaban apa pun mengenai berita ruang server BSI diruqyah tersebut.

"Saya belum dapat jawaban," kata Ade ketika dihubungi Republika pada Kamis (11/5/2023).

Ustaz Oni Sharoni, yang turut berada dalam foto tersebut menegaskan bahwa berita tersebut hoaks. "Hoaks," kata Oni Sahroni yang dikenal ahli fikih dan muamalah kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Meski hoaks, warganet menjadikan lelucon isu ruqyah sebab dianggap tidak masuk akal. Pasalnya, server dan IT yang bermasalah, tapi menggunakan cara agama untuk menanganinya. Hingga kini belum jelas siapa yang membuat narasi yang beredar luas tersebut.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut ada serangan yang dilancarkan ke BSI sehingga membuat sistem bank bermasalah. Erick mengungkapkan, dia telah mendapat laporan terkait gangguan tersebut. Saat ini, BSI masih melakukan transisi perbaikan sistem TI.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement