Kamis 11 May 2023 12:50 WIB

Tolak Dicurangi, Timnas Esports Indonesia Pilih tak Lanjutkan Laga Final SEA Games 2023

Tuntutan Indonesia untuk menjunjung tinggi sportivitas, tak dipenuhi penyelenggara.

 Pertandingan final esports di SEA Games Ke-32 digelar di Mal Olympia di Phnom Penh, Kamboja,  Kamis (11/5/2023). Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) menyatakan tim nasional esports Valorant tidak akan melanjutkan pertandingan babak final di SEA Games 2023 Kamboja melawan Singapura karena merasa dicurangi lawan.
Foto: EPA-EFE/KITH SEREY
Pertandingan final esports di SEA Games Ke-32 digelar di Mal Olympia di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (11/5/2023). Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) menyatakan tim nasional esports Valorant tidak akan melanjutkan pertandingan babak final di SEA Games 2023 Kamboja melawan Singapura karena merasa dicurangi lawan.

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) menyatakan tim nasional esports Valorant tidak akan melanjutkan pertandingan babak final di SEA Games 2023 Kamboja melawan Singapura, Rabu (10/5/2023). Ini setelah tuntutan Indonesia untuk menjunjung tinggi sportivitas, fair play, dan integritas tidak dipenuhi panitia penyelenggara.

PB ESI dengan tegas menyatakan menolak tindak kecurangan yang mencederai nilai-nilai tersebut dan menyatakan bahwa siapa pun yang melakukan tindakan tersebut sudah sepantasnya didiskualifikasi.

Baca Juga

"Sportivitas, fair play, integritas, dan kehormatan merupakan nilai-nilai utama olahraga yang kami dan seluruh pihak harus selalu junjung tinggi. Pelanggaran terhadap nilai-nilai tersebut serta persoalan-persoalan yang menyangkut integritas dalam pertandingan olahraga merupakan hal yang tidak dapat ditoleransi," kata Sekretaris Jenderal PB ESI Frengky Ong dalam keterangan resmi yang diterima di Phnom Penh, Kamis (11/5/2023).

Frengky menjelaskan, pada pertandingan final cabang olahraga esports nomor Valorant antara Indonesia melawan Singapura yang diselenggarakan di Olympia City pada Rabu (10/5/2023), ditemukan bukti adanya kecurangan. "Kami dengan tegas menolak tindakan-tindakan yang merusak nilai-nilai olahraga dan SEA Games. Sikap kami jelas bahwa kami tidak dapat menoleransi tindakan-tindakan tidak terpuji."

Pada pertandingan itu, disebut ada bukti terkait bug camera agent cypher yang dilakukan tim Singapura di Map Split. Tim Singapura menggunakan bug camera cypher tersebut sebanyak tiga kali di Map Split saat melawan timnas Valorant Indonesia.

Atlet Indonesia segera menyampaikan keberatan saat menemukan penggunaan bug pada ronde 8. Namun, wasit belum menghentikan pertandingan dengan dalih tidak mengetahui camera agent cypher adalah bug yang dilarang untuk dipergunakan. Pertandingan baru dihentikan pada ronde 14.

PB ESI telah melakukan protes keras ke pihak-pihak terkait dan mengimbau seluruh pihak menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, fair play, dan integritas, demi kehormatan Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement