REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Jihad Islam Palestina pada Kamis (11/5/2023) mengumumkan kematian salah satu pemimpin militernya dalam serangan Subuh oleh pasukan Israel di Jalur Gaza. Sebelumnya tiga pemimpin Jihad Islam tewas dalam serangan Israel.
"Ali Ghali komandan unit peluncuran roket dibunuh di selatan Jalur Gaza bersama dengan para martir lainnya," demikian pernyataan dari Brigade Al-Quds, cabang bersenjata kelompok Jihad Islam, dilaporkan Al Arabiya.
Tentara Israel mengkonfirmasi bahwa mereka menargetkan Ghali dalam serangan itu. Mesir memulai supaya untuk menengahi ketegangan antara Israel dan Palestina. Israel menyerang Jihad Islam di Gaza untuk hari kedua pada Rabu (10/5/2023). Sementara militan Palestina meluncurkan ratusan roket melintasi perbatasan, hingga Tel Aviv menyalakan sirene.
Putaran kedua tembakan lintas batas dalam seminggu terjadi setelah Israel melancarkan serangan terhadap tiga komandan Jihad Islam pada Selasa (9/5/2023). Militer mengatakan, Jihad Islam telah merencanakan serangan terhadap Israel.
"Kairo telah mulai mencoba menengahi gencatan senjata," kata juru bicara Jihad Islam, Dawoud Shehab, kepada Reuters.
Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan, Israel sedang mendalami proposal Mesir. Sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Jihad Islam telah mengalami pukulan serius, tetapi dia memperingatkan bahwa serangan belum berakhir.