Kamis 11 May 2023 13:34 WIB

ABM Investama Bagikan Dividen 75 Juta Dolar AS

ABM mencetak laba bersih sebesar 270 juta dolar AS sepanjang tahun 2022.

Red: Friska Yolandha
PT ABM Investama Tbk (ABM). PT ABM Investama Tbk (ABM) dinilai telah berhasil mencatatkan kinerja positif, sehingga akan membagikan dividen sebesar 75 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Foto: ist
PT ABM Investama Tbk (ABM). PT ABM Investama Tbk (ABM) dinilai telah berhasil mencatatkan kinerja positif, sehingga akan membagikan dividen sebesar 75 juta dolar Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ABM Investama Tbk (ABM) dinilai telah berhasil mencatatkan kinerja positif, sehingga akan membagikan dividen sebesar 75 juta dolar Amerika Serikat (AS). Ini setara dengan Rp 1,1 triliun yang akan dilakukan pada 9 Juni 2023 mendatang.

Direktur Utama ABM Andi Djajanegara, mengatakan, keputusan tersebut berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2022. Pembagian dividen dilakukan dengan pertimbangan keberhasilan ABM dalam mencetak laba bersih sebesar 270 juta dolar AS sepanjang tahun 2022.

Baca Juga

Angka tersebut menandai peningkatan laba sebesar 82 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 149 juta dolar AS. "Capaian yang diraih oleh ABM tentunya tidak lepas dari keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kebijakan strategis yang terefleksikan pada meningkatnya indikator-indikator operasional dan juga didukung oleh kenaikan harga batu bara sepanjang tahun 2022," kata Andi melalui keterangan resminya, Kamis (11/5/2023).

ABM juga telah membukukan peningkatan laba bersih sebesar 106 juta dolar AS pada kuartal I 2023. Angka tersebut meningkat 234 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 32 juta dolar AS.

Secara akumulatif, ABM yang berkode saham ABMM tersebut telah mencatatkan pendapatan total sebesar 1,4 miliar dolar AS, meningkat 41 persen dibandingkan tahun 2021 yang jumlahnya 1 miliar dolar AS.

Andi menjelaskan, pada tahun ini ABM akan terus melanjutkan strateginya untuk optimalisasi sinergi dengan cakupan yang lebih luas tak hanya terbatas di Grup ABM. Selain itu, peningkatan volume, kinerja operasional dan cost review juga akan tetap menjadi fokus perusahaan.

"Kinerja yang kami raih tak lepas dari tingginya permintaan batu bara di pasar dunia, sehingga hal tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Meski geopolitik global masih tidak menentu, tetapi kami yakin ke depan industri ini akan terus tumbuh," ujar Andi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement