Kamis 11 May 2023 14:10 WIB

Gibran Bocorkan Kiat Gaet Suara Gen Z dan Milenial

Media sosial adalah metode menggaet dan merangkul suara dari Gen Z dan Milenial.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
 Wali Kota Solo Gibran Rakabuming ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (18/4/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (18/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengungkapkan beberapa kiat-kiat untuk bakal calon legislatif (Bacaleg) sementara PDIP dalam menggaet suara masyarakat. 

Putra sulung presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menyarankan agar Bacaleg turun ke masyarakat dan lebih banyak program melalui media sosial. Ia juga menyarankan agar mengurangi kampanye melalui baliho. 

Baca Juga

"Iya turun ke lapangan banyak ketemu orang-orang. Kurangi spanduk, perbanyak socmed (media sosial-Red), perbanyak gerakan di socmed itu. Aktif kok socmednya tapi kebanyakan yang muda-muda," kata Gibran, Kamis (11/5/2023). 

"Bisa menanggapi ikut merespons, ada keluhan apa sampaikan ke saya kalau bisa diselesaikan sendiri lebih baik," ujarnya menambahkan.

Gibran berpandangan bahwa ada peluang besar pada pemilih pemula tersebut. Makanya ia mengatakan media sosial adalah satu metode untuk menggaet dan merangkul suara dari Gen Z dan Milenial. "Ya itu kan ranah yang belum digarap makanya saya tadi senang banyak yang calon calon anak muda mewakili anak Milenial Gen Z baru pertama nyoblos 2024 semoga terwakili semua," katanya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan pihaknya mendaftarkan 45 bacaleg ke KPU hari ini. Ia menjelaskan bahwa ada 40 persen dari Bacaleg muda dan 17 di antaranya perempuan. 

"Kami bersama sama dengan 45 bacaleg sementara 40 persen terdiri dari generasi muda (mendaftarkan ke KPU)," kata Rudy, Kamis (11/5/2022). 

Rudy menjelaskan, pemberangkatan PDIP Solo menggunakan sepeda serta berpakaian tradisi tersebut lantaran sebagai cerminan mencintai budaya sendiri. Namun, Rudy juga membeberkan beberapa maksud dari penggunaan kostum tersebut. 

"Kita selalu menggunakan tradisi, salah satunya adalah wayang orang, supaya masyarakat tetap mencintai budaya bangsa sendiri," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement