REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Banyaknya jumlah calon jamaah haji asal Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang telah berusia lanjut pada musim ibadah haji tahun ini, turut menjadi perhatian Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha. Diharapkan para pendamping jamaah haji betul-betul siap dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada para jamaah lanjut usia (lansia) tersebut
“Tahun ini, kuota Kabupaten Semaraang sebanyak 880 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 531 orang di antaranya termasuk kategori lanjut usia (lansia), di atas usia 60 tahun,” jelasnya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (11/5/2023).
Untuk itu, Ngesti berharap para pendamping calhaj terlebih para petugas kesehatan agar memberi perhatian lebih kepada mereka. Tak hanya itu, para calhaj yang usianya masih muda dan berfisik sehat juga diimbau bisa ikut membantu agar proses pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan lancar.
“Saya titip, kepada para jamaah haji yang usianya jauh lebih muda jangan hanya memikirkan diri sendiri, harapan kami bisa saling membantu dan saling mendukung demi kelancaran bersama,” tegas bupati Semarang.
Bupati juga mengimbau para calhaj untuk menjalankan dan melaksanakan persiapan fisik dan mental sesuai dengan arahan/petunjuk petugas pendamping.
Sehingga nantinya dapat mengikuti dan menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji mereka dengan baik. “Walaupun 50 persen calhaj nanti lansia, kami harapkan proses ibadah haji nanti tetap lancar,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Semarang Titik Halimah menjelaskan pada ibadah haji tahun ini memang diprioritaskan bagi calhaj lansia.
Sehingga jumlah jamaah yang lansia menjadi lebih banyak. Selain itu juga ada 35 calhaj yang memiliki keterbasan bergerak karena harus menggunakan kursi roda dan alat bantu berjalan lainnya.
Sehingga para pendamping telah dipersiapkan untuk membantu para jamaah haji yang harus menggunakan alat bantu jalan tersebut. “Tahun ini akan menjadi rombongan haji yang ramah lansia,” tegasnya.