REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad merupakan teladan bagi semua makhluk, terutama umat Islam. Maka tentunya, bertemu Rasulullah di surga menjadi cita-cita tersendiri.
Namun, bisakah manusia biasa memimpikan Rasulullah? Ibrahim Mulaakhathir dalam buku Keagungan Nabi Muhammad menjelaskan, di antara keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW ialah bahwa barang siapa yang bermimpi melihat Nabi, maka dia melihatnya sebagai kenyataan.
Sebab setan tidak bisa menyerupai Nabi Muhammad SAW. Dan setan juga tidak bisa muncul dengan dengan penampilan Rasulullah SAW. Maka barang siapa melihat Nabi di dalam mimpi, maka dia akan melihatnya ketika bangun.
Hal ini merupakan keutamaan dan kemuliaan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadits, Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang melihatku dalam mimpi, maka sungguh dia telah melihatku. Sebab setan tidak bisa menyerupaiku," (HR Bukhari dan Muslim).
Namun demikian sejumlah ulama berpendapat tidak semua orang Muslim dapat memimpikan Rasulullah dengan kadar yang sama. Artinya, ada yang jelas melihat rupa Rasulullah, ada pula yang tidak.